Tim Indonesia Yakin Juara di ASEAN Skills Competition

ASEAN Skills Competition
Sumber :
  • aseanskills.org

VIVAnews - Sebanyak 45 ahli dari sembilan negara ASEAN, sejak Senin kemarin, terlibat dalam pertemuan teknis (technical committee meeting/TCM) untuk pelaksanaan The 9th ASEAN Skills Competition.

Diawali dengan pertemuan panitia pelaksana, para ahli dari 22 kejuruan dan satu bidang eksibisi tersebut kemudian menggelar pertemuan tertutup untuk membahas sejumlah hal teknis kompetisi.

"Dari materi uji berupa soal-soal kompetisi yang disepakati pada pertemuan teknis pertama, Maret 2012, harus diubah minimal 30 persen pada pertemuan teknis kedua," kata Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemenakertrans, Abdul Wahab Bangkona, dalam keterangan pers yang diterima VIVAnews, Senin 12 November 2012.

ASC adalah kegiatan kompetisi keterampilan kerja yang digelar rutin dua tahun sekali. Diikuti oleh negara-negara ASEAN. Peserta ASC adalah pemuda-pemudi berusia maksimal 22 tahun yang telah lolos seleksi, sehingga dinilai memiliki standar keahlian di bidang kejuruan tertentu.

"Materi uji yang digunakan di ASC adalah yang dipakai pada ajang World Skills Competition, dan telah diadopsi sesuai dengan kesepakatan panel juri tiap kejuruan," tutur Abdul Wahab.

Berbeda dengan kompetisi yang lain, peserta kompetisi ASC (kompetitor) tidak beradu keterampilan dengan peserta negara lain. Melainkan, melawan standar yang telah ditentukan. Siapa yang mampu memenuhi atau melewati standar, dialah pemenangnya.

Untuk menyelesaikan satu materi uji, setiap peserta diberikan waktu selama 18 jam yang dibagi dalam tiga hari kompetisi: 15, 16, dan 17 November 2012. "Penetapan pemenang dan pengumuman akan dilakukan pada saat penutupan kompetisi," kata Abdul Wahab.

Kompetisi antarpeserta dipastikan berlangsung ketat. Bong Win Ce, tim ahli di bidang teknologi informasi, menyebutkan, kendati ada 22 kejuruan yang dilombakan, tidak ada negara yang tampil dominan dengan menyabet mayoritas medali.

"ASC dua tahun lalu, juara umum dan runner up sama-sama merebut 8 medali emas, hanya beda di perak dan perunggu," kata Win Ce.

Optimistis Sumbang Medali

Anggota tim ahli kejuruan Cabinet Making, Among Subandi, optimistis mampu mempersembahkan kembali medali emas untuk Indonesia. Dalam tiga penyelenggaraan ASC sebelumnya, Cabinet Making atau pembuatan furnitur dari Indonesia selalu berhasil mempersembahkan emas.

Among menjelaskan, ada delapan kriteria untuk menentukan pemenang di kejuruan ini. Mulai dari kerapian kerja, presisi, pemasangan engsel, hingga pembuatan vynil.

Setiap kompetitor mengerjakan penugasan atau test project yang sama. Yakni, ditantang untuk membuat furnitur dengan ketentuan, antara lain, ada bagian yang digantung, memiliki engsel, dan laci.

Optimisme juga ditunjukkan tim ahli di bidang hairdressing, Irwan Muljadi. Bidang kejuruan ini memang baru sekali dikompetisikan pada ASC di Bangkok, Thailand pada 2010. Kala itu, Indonesia hanya menempati posisi keempat.

"Dengan persiapan yang lebih baik di pemusatan latihan, kami yakin kompetitor kami dapat berprestasi lebih baik," kata Irwan. (art)

Penampakan Chandrika Chika Usai Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Narkoba, Udah Pakai Baju Oren
Menko Polhukam Hadi Tjahjanto konferensi pers terkait situasi Pemilu 2024

Menko Polhukam Sebut 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online

Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengatakan telah menggodok pembentukan satuan tugas (satgas) Pemberantasan Judi Online bersama beberapa pejabat kementerian/lembaga.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024