Tiga Bulan 176 Pengungsi Syiah Terusir dari Rumah

Penganut Syiah di Sampang mengungsi dikawal polisi
Sumber :
  • Antara/ Saiful Bahri

VIVAnews - Sekitar 176 pengungsi Syiah asal Sampang sampai hari ini masih berada di Stadion Gelora Olahraga Sampang, Madura. Padahal, menurut Koordinator Kontras Surabaya, Andi Irfan, bila tidak terpaksa mengungsi, mereka saat ini seharusnya sedang memanen tembakau.

"Pada dasarnya para pengungsi itu menginginkan untuk segera pulang. Mereka ingin beraktivitas. Mereka kehilangan mata pencaharian, uang, dan tempat tinggal. Mereka tidak bisa memanen padahal itu adalah harapan satu-satunya mereka bisa memiliki harta," kata Andi saat menemui komisi VIII di Gedung DPR, Kamis 22 November 2012.

Bahkan, kata Andi, hingga saat ini, mereka tak mengetahui bagaimana kondisi ladangnya. Pasalnya, di dalam pengungsian itu mereka tak dapat keluar masuk secara bebas. "Perlu diketahui bahwa sebenarnya mereka ini kan terpenjara karena kalau mau keluar harus izin, harus tanda tangan, dimarahi," kata dia.

Sementara, Iklil Al Minal, salah satu pengungsi yang merupakan saudara Tajul Muluk, mempertanyakan kelanjutan nasib para pengungsi. "Intinya kami pertanyakan sampi kapan kami tinggal di GOR. Kami tidak merasakan kasih sayang pemerintah daerah," kata dia.

Iklik mengatakan, bahkan sampai hari ini, aliran air dan suplai makanan ke tempat pengungsian masih dihentikan. "Dua hari lalu sempat berjalan tapi dari Rabu disetop kembali," kata dia. "Kami sampai harus patungan untuk membeli air dan makanan. Kami tidak bekerja lagi tiga bulan terakhir padahal kami harusnya memanen tembakau. Kami tidak tau sampe kapan kami akan begini. Kami ingin kembali ke desa kami. Kami tidak mau direlokasi," lanjutnya.

Sementara, anggota Komisi VII bidang Agama yang saat itu memimpin rapat, Abdul Aziz Suseno mengatakan, pihaknya menyesalkan terhadap apa yang terjadi pada pengungsi Sampang. Aziz mengatakan, akan mendesak menteri dalam negeri dan menteri agama untuk segera menyelesaikan masalah ini. "Kami mendesak Kementerian Agama untuk menyelesaikan menurut Undang-Undang yang berlaku," kata Aziz. "Meningkatkan dialog dengan pihak yang terkait. Sekarang saatnya menunggu janji pemerintah."

Sudah dua kali penganut Syiah terusir dari kampungnya sendiri. Dikawal aparat bersenjata lengkap, perempuan dan anak-anak ke luar dari lokasi persembunyian mereka, sebagian besar hanya membawa baju yang melekat di badan, menuju penampungan di gedung tenis indoor.

Mereka tak bisa pulang. Sebagian pemukiman Syiah di Desa Karang Gayam dan Desa Bluran, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Jawa Timur telah hangus dibakar api yang disulut massa intoleran.

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast

Hidup Berpindah

Setelah insiden pembakaran pertama pada akhir 2011 lalu, komunitas Syiah hidup berpindah. Sebagian berada di tempat pengungsian.

Konflik bernuansa SARA antara kelompok Islam Syiah dengan kelompok Islam Sunni di Sampang, bermula dari konflik pribadi antara pimpinan Islam Syiah Tajul Muluk dengan saudaranya, Roisul Hukama, yang beraliran Sunni. Keduanya kakak beradik. (ren)

Makin Naik Daun, Brand Lokal Produk Kecantikan Kian Diminati
Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024