- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo mengakui pemberantasan terorisme bukan pekerjaan mudah. Menurut Timur, gerakan kelompok terorisme sangat terorganisir, dinamis, dan memiliki tujuan tertentu.
"Ini semua awalnya ada di Palu, kemudian ada target-target di Sulawesi. Artinya yang punya target bukan cuma kita, teroris juga punya," kata Timur usai upacara HUT ke 32 Satpam di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, Rabu 9 Januari 2013.
Timur melanjutkan, jaringan teroris menyebar di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat (NTB) yang belum lama ini dilakukan operasi penangkapan.
"Itu yang sekarang kami lakukan langkah-langkah optimalisasi oleh Detasemen Khusus 88," ujarnya.
Menurut Timur, kepolisian akan menindaklanjuti semua informasi yang datang dari masyarakat terkait gerakan teroris. Karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar membantu kepolisian.
"Strateginya adalah dengan keterlibatan masyarakat dalam memberi informasi sehingga langkah-langkah pembinaan, preventif, dan penegakan hukum menjadi lebih sinergis," katanya.