Penjelasan Ilmiah Jalan Ambles Berlubang Besar di Bantul

Jalan ambles di Yogyakarta
Sumber :
  • ANTARA/Noveradika

VIVAnews - Identitas kakek nahas yang tewas terperosok di jalan ambles  jalur lambat Ring Road Selatan Yogyakarta, Dusun Singosaren, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, DIY, Minggu pukul 05.00 WIB kemarin akhirnya teridentifikasi.

"Berdasarkan hasil identifikasi, serta mengumpulkan keterangan masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga, akhirnya dapat dipastikan bahwa korban tewas, di jalan ambles di Ring Road Selatan Yogyakarta  adalah Narto Utomo yang telah berusia 90 tahun, warga Dusun Boto Kenceng, Desa wirokerten, Kecamatan Banguntapan," kata Inspektur Satu Amir Mahmud, Kepala Unit Lalu Lintas Polres Bantul, DIY, Senin 21 Januari 2014

Pihak keluarga korban, kata Amir, telah diberitahu kabar duka tersebut dan telah mengurus jenazah di RSUD Wirosaban Kota Yogyakarta.

Terpisah, Kepala Urusan Pelaksana Jalan Nasional, PJN DIY Devi Alcitra Candra, mengatakan, sejumlah alat berat telah dikerahkan ke lokasi untuk menutup jalan yang ambles sedalam 7 meter dan lebar sekitar 6 meter. "Untuk proses perbaikan jalan diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu setengah bulan hingga dua bulan. Itu juga melihat kondisi cuaca yang saat ini sering turun hujan lebat," katanya

Oleh karena itu untuk sementara pengguna jalur lambat dialihkan ke jalur cepat sehingga pengguna jalur cepat agar lebi berhati-hati. "Agar tidak ada jalan yang ambles lagi maka  penguatan gorong-gorong di bawah jalan akan dilakukan menyeluruh, yang melintang di bawah ring road konsekuensinya jalan harus ditutup total," katanya.

Disinggung mengenai korban, Devi mengaku sudah menyelesaikan dengan pihak keluarga korban Narto Utomo, dan sudah ada kesepakatan damai. "Untuk itu kami juga sudah memberikan santunan kepada keluarga korban," katanya.

Penjelasan Ilmiah

Muhammad Teguh, Dekan Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, mengatakan amblesnya jalan nasional itu, ada beberapa kemungkinan. Pertama, talud yang tidak memiliki drainase, kondisi jalan yang tergenang air serta dilewati kendaraan berat akan membuat tanah menjadi lembek sehingga menyebabkan ambles.

"Selain itu pembuatan gorong-gorong dilihat apakah pembangunannya baik, dan kepadatan tanah uruk," katanya.

Dia mengatakan Solusi yang harus dilakukan ialah, dibuatkan drainase seingga tidak ada air yang menggenang di sekitar jalan. "Harus melihat arah aliran air apakah di lokasi, ada sumber air. Jika merembes itu akan menyebabkan tanah lembek. Tanah uruk harus diganti dan pemadatannya harus baik," katanya. (umi)

TikToker Galih Loss Resmi Ditahan, Terancam Hukuman Penjara 6 Tahun
Herjuniot Ali

Cerita Herjunot Ali yang Sudah 20 Tahun Jadi DJ

Lebih lanjut, Herjunot Ali menuturkan bahwa menjadi seorang DJ memberinya sensasi yang berbeda dibandingkan dengan akting. 

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024