VIDEO: Pawai Ribuan Telur Hias di Bali

Pawai telur anak TK menyambut Maulid Nabi di Bali
Sumber :
  • Bobby Andalan (Bali)

VIVAnews - Ribuan warga keturunan Kerajaan Blambangan Jawa Timur di Buleleng, Bali mengarak ribuan butir telur matang yang ditusuk dan dihias menyerupai bangunan masjid.

Festival Pameran K-Pop Terbesar Siap Digelar 45 Hari! Musik, Film, Merchandise Ada di Sini

Kegiatan yang rutin dilakukan tiap tahun ini sebagai pagelaran pawai menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Warga meyakini telur sebagai lambang kelahiran. Tradisi pawai ribuan telur ini dilakukan sebagai proses kelahiran dan mempelajari kehidupan nabi. Selain itu, pawai ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen.

Ribuan telur yang telah dihias tersebut diarak keliling kampung dengan tujuan untuk menolak bala. Warga dengan antusias berkeliling kampung mengikuti pawai.

"Ini sudah tradisi dari dulu, dari sejarah nabi memang tidak ada, tapi ini sudah tradisi desa dari dulu untuk mempererat silaturahmi tujuh dusun di desa ini," kata Sekretaris Desa Pegayaman, Nengah Panji Islam.

Warga berharap pawai ribuan telur hias ini dapat membawa berkah dan menolak bala jauh dari desa mereka.

Sementara itu, sekitar 500 murid TK Al-Amin Plus, Denpasar, menggelar pawai telur. Pawai telur itu digelar masih dalam rangkaian Maulid Nabi Muhammad SAW.

Murid-murid TK berusia 4-5 tahun itu berjalan mengelilingi sekolah mereka. Dengan membawa telur dan buah-buahan yang sudah dihias, mereka mengumandangkan shalawat kepada Rasulullah SAW. Praktis, pawai yang digelar pagi hari ini menjadi pertunjukkan menarik masyarakat Kota Denpasar.

Di tengah perjalanan, anak-anak membagikan telur dan buah kepada setiap pengendara dan penghuni rumah yang dilewati. Masyarakat pun antusias menimkati pemberian anak-anak itu.

Kepala Sekolah TK Al Amin Plus, Satuni menuturkan, pawai telur ini digelar rutin tiap tahun. "Ini bagian dari syiar kami, syiar agama dan sekolah," kata Satuni saat berbincang dengan VIVAnews, Sabtu 26 Januari 2013.

Prinsip dasar yang ingin ditanamkan sekolah, kata Satuni, tak lain adalah rasa berbagi kepada sesama. "Melalui pawai ini kami ingin menanamkan rasa kebersamaan. Tidak boleh makan sendiri, kita harus berbagi kepada sesama," ujar Satuni.

Hal lain yang ingin ditanamkan kepada siswanya adalah nilai-nilai keagamaan. Nilai filosofi yang ingin ditanamkan, ujarnya, adalah kepekaan terhadap agama. "Telur dipilih karena menandakan cikal bakal yang akan menetas. Kami ingin anak-anak didik kami memahami nilai-nilai yang disampaikan Rasulullah SAW," katanya.

Mimpi Jakarta LavAni Hattrick Juara Proliga

Saat Rasul lahir, Satuni melanjutkan, semua menyambut Rasul. "Buah-buahan merekah, bunga berkembang. Ahlak apa yang harus diteladani dari Rasul, itu yang kami dikembangkan," papar Satuni.

"Semua kegiatan untuk pengembangan karakter anak. Seberapa daya serap anak-anak. Kita sudah menyampaikan nilai-nilai itu dalam pembelajaran, kita aplikasikan langsung praktik lapangan." (umi)

Ilustrasi warga Wamena, Papua memasukan kertas suara saat berikan hak suaranya pada Pemilu

Pengawasan Pilkada 2024 di Kabupaten Puncak Papua Terancam Tak Maksimal

Selain Kabupaten Puncak, pengawasan di Papua Tengah juga dikhawatirkan tak bisa maksimal saat Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024