Sumber :
- ANTARA
VIVAnews
- Wakil Presiden Boediono meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) lebih fokus menggarap kurikulum yang lebih baik. Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Presiden Boediono dalam pidato singkatnya saat membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan, di gedung Kemendikbud, Bojongsari, Depok Jawa Barat, Senin 11 Februari 2013.
Dalam sambutannya itu, Boediono meminta pada Kemendikbud untuk menyelesaikan Kurikulum yang baru tersebut secepat mungkin. "Segera selesaikan kurikulum yang baru ini. Kami percayakan dengan para pakar yang hadir disini," kata Boediono.
Dalam sambutannya itu, Boediono meminta pada Kemendikbud untuk menyelesaikan Kurikulum yang baru tersebut secepat mungkin. "Segera selesaikan kurikulum yang baru ini. Kami percayakan dengan para pakar yang hadir disini," kata Boediono.
Mendikbud Mohammad Nuh menyatakan, kurikulum sedang dituntaskan. Selain itu, Kementerian juga fokus mengatasi cara mengentaskan kasus putus sekolah. Ia pun berharap ditahun 2013 ini angka putus sekolah di Indonesia dapat ditekan seminim mungkin.
"Mari kita fokus pada sumber daya manusia pendidikan. Tuntaskan angka putus sekolah, semoga itu bisa kita capai," kata M Nuh.
Desember lalu, kepada
VIVAnews
, M Nuh menyatakan kurikulum pendidikan di Indonesia akan diubah drastis. Rencana ini rupanya sudah digagas sejak 2010. [Simak ]
Alasan Kementerian adalah kurikulum pendidikan harus disesuaikan dengan tuntutan zaman. Karena zaman berubah, maka kurikulum harus lebih berbasis pada penguatan penalaran, bukan lagi hafalan semata.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Mendikbud Mohammad Nuh menyatakan, kurikulum sedang dituntaskan. Selain itu, Kementerian juga fokus mengatasi cara mengentaskan kasus putus sekolah. Ia pun berharap ditahun 2013 ini angka putus sekolah di Indonesia dapat ditekan seminim mungkin.