Sumber :
- Biro Pers Istana/Abror Rizky
VIVAnews -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyindir media massa di Indonesia dalam pidato pembukaan acara Rakernas Asosiasi Pemerintah Kabupaten se-Indonesia (APKASI) ke IX dan Perhimpunan Penyuluh Tani (PERHIPTANI) ke X. Dia mengaku 'dihajar' media.
Kata SBY, sejumlah pernyataannya dipelintir media massa saat disampaikan ke masyarakat. "Saya pernah dihajar. Statement saya dipotong, dilepas dari konteksnya. Digoreng ke sana kemari," kata SBY di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu 20 Februari 2013.
Baca Juga :
Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia
Kata SBY, sejumlah pernyataannya dipelintir media massa saat disampaikan ke masyarakat. "Saya pernah dihajar. Statement saya dipotong, dilepas dari konteksnya. Digoreng ke sana kemari," kata SBY di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu 20 Februari 2013.
Menurut SBY, awak media di Indonesia sangat kreatif sehingga hal-hal yang semestinya tidak perlu malah dilakukan dan dipublikasikan. "Akhirnya saya hanya mengatakan: ya Allah, menyampaikan statement seperti itu tapi banyak yang kreatif. Akhirnya pelintir ke sana kemari. Ini tidak perlu lah sebenarnya," keluh SBY.
Dia mencontohkan, soal prestasi ekonomi Indonesia di mana media asing memberitakan secara positif. "
Alhamdulilah
sebenarnya ekonomi kita terus tumbuh, meskipun jarang dimuat di media massa. Tapi kalau saudara justru membaca media massa internasional, bisa didapatkan bahwa saat ini, Indonesia masuk dalam 20 negara dengan ekonomi terbesar di dunia, G20," kata dia.
Penyataan SBY tersebut muncul saat ingin menjawab pertanyaan Ketua APKASI dan PERHIPTANI, Irsan Noor. "Biar para bupati menjadi saksi bahwa saya menyampaikan hal yang benar," tegasnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Menurut SBY, awak media di Indonesia sangat kreatif sehingga hal-hal yang semestinya tidak perlu malah dilakukan dan dipublikasikan. "Akhirnya saya hanya mengatakan: ya Allah, menyampaikan statement seperti itu tapi banyak yang kreatif. Akhirnya pelintir ke sana kemari. Ini tidak perlu lah sebenarnya," keluh SBY.