Probosutejo Dirikan Monumen Tempat Kelahiran Soeharto

Tempat monumen kelahiran Soeharto di Bantul, DIY
Sumber :
  • VIVAnews/ Daru Waskita

VIVAnews - Bertepatan dengan tanggal 1 Maret, hari bersejarah Serangan Umum 1 Maret, keluarga besar mendiang HM Soeharto meresmikan Monumen Tempat Lahir Jenderal Besar HM Soeharto di Dusun Kemusuk Lor, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY.

Adik HM Soeharto, HM R Probosutedjo mengatakan monumen yang dibangun ini dahulunya merupakan tempat lahir Soeharto namun kini tanahnya telah dibagi-bagi kepada ahli waris. Namun tanah yang telah dibagi tersebut dibeli kembali dan dibangun sebuah monumen yang nantinya akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.

"Monumen ini dibangun agar perjuangan Bapak Soeharto selalu ada dan tidak akan hilang oleh sejarah. Kami tidak ingin sejarah Pak Harto hilang seperti kerajaan Majapahit yang berjaya namun tidak ada jejaknya," katanya saat memberi sambutan Peresmian Monumen Tempat Lahir Jenderal Besar Soeharto, di Dusun Kemusuk Lor, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY, Jumat 1 Maret 2013.

Menurut Probo, peran Soeharto dalam perjuangan mempertahankan sangatlah besar karena momentum Serangan Umum 1 Maret yang membuka mata dunia bahwa tentara nasional mampu menguasai Yogyakarta dan mengusir tentara Belanda.

Daftar Harga Pangan 16 April 2024: Beras hingga Daging Turun

"Kemenangan Serangan Umum 1 Maret ini membuat PBB melakukan sidang dan memutuskan agar tentara Belanda harus meninggalkan Indonesia. Peristiwa ini tidak kalah pentingnya dengan 17 Agustus," katanya.

Probo menyatakan tidak ada bayangan sosok Pak Harto akan menjadi presiden RI karena beliau tidak pernah mengikuti pertemuan di Istana Negara. Namun sejarah berkata lain yaitu dengan terjadinya G-30s PKI.

"Ajudan Pak Harto, Ngadi Susanto dan teman Pak Harto, Suwoto pernah berucab siapa yang akan mengganti Bung Karno. Mereka mengatakan Pak Hartolah yang akan menggantikannya," katanya.

Secara khusus Probo menyatakan bahwa menjadi presiden selama 32 tahun, Pak Harto tidak sekaya yang dipikirkan. Pak Harto tidak punya kekayaan yang disimpan di Swiss seperti yang dikatakan Amien Rais.

"Pak Harto tidak punya harta. Rumah yang ditinggali di Cendana No 8 juga sangat sederhana. Berbeda dengan kekayaan presiden paska Pak Harto," katanya. "Saya pernah berharap Presiden saat ini mengumumkan bahwa Pak Harto tidak kaya, namun hal ini tidak pernah dilakukan."

Tutut: Bapak Tak Mundur

Putri sulung HM Soeharto Siti Hardiyanti Rukmana mengatakan Pak Harto tidak pernah mengundurkan diri dari presiden namun menyatakan berhenti dari presiden. "Kalau mengundurkan diri itu tidak bertanggung jawab namun berhenti adalah bertanggung jawab," katanya.

Berhentinya Pak Harto karena tidak ingin ada lagi jatuh korban yang banyak sehingga menyatakan berhenti dan jabatannya diisi oleh BJ Habibie yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden. "Pak Harto berhenti agar tidak ada lagi jatuh korban," katanya.

Mbak Tutut, panggilan akrab dari Siti Hardiyanti Rukmana ini, juga mengingatkan masyarakat Indonesia agar memegang teguh Pancasila karena dengan pancasila maka bangsa Indonesia akan tetap utuh, maju dan berjaya ditingkat internasional. "Jangan sekali-sekali melupakan Pancasila. Pancasila jangan dihilangkan dari Indonesia," katanya.

Tutut juga menyatakan terima kasih yang besar kepada HM R Probosutejo yang telah membangun monumen kelahiran Pak Harto. "Semoga tempat ini nantinya dapat digunakan untuk pendidikan. Yang baik-baik perlu dilanjutkan dan yang buruk dibuang jauh-jauh," katanya.

Monumen Tempat Lahir Jenderal Besar HM Soeharto ini memiliki pendopo yang berukuran cukup besar dengan 30 tiang dengan luas 600 meter persegi. Di kompleksnya terdapat dua bangunan rumah yang di dalamnya terdapat sejarah hidup HM Soeharto dari lahir hingga menjadi presiden RI. Luas lahan mencapai 3.800 meter persegi. (umi)

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono

Heru Budi Tegaskan ASN DKI Tak Ada WFH: Media Saja Masuk

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menegaskan, tidak ada penerapan kerja dari rumah (work from home/WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) jajarannya.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024