Sumber :
- Istimewa
VIVAnews -
Tim penyidik Polda Daerah Istimewa Yogyakarta tengah merampungkan sketsa dua wajah pelaku penyerbuan ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman. Polda masih mengusut penyerangan lapas 23 Maret lalu yang menewaskan 4 tahanan.
"Kalau sudah selesai, sketsa wajah ini akan disebar ke masyarakat,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY, Kombes Kris Erlangga, Senin 1 April 2013.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
"Kalau sudah selesai, sketsa wajah ini akan disebar ke masyarakat,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Reskrimum) Polda DIY, Kombes Kris Erlangga, Senin 1 April 2013.
Sketsa ini dibuat berdasarkan keterangan sejumlah saksi, yakni tahanan dan sipir lapas. Seperti diberitakan sebelumnya, ada empat penyerang lapas yang tidak mengenakan cadar.
Kris berharap sketsa wajah tersebut dapat membantu polisi dalam mengungkap siapa pelaku penyerbuan di Lapas Cebongan yang telah menewaskan 4 tersangka tahanan titipan Polda DIY.
“Sketsa wajah pelaku penyerangan kemungkinan bisa bertambah. Jika ada keterangan saksi-saksi yang mengarah."
Dalam penyerbuan Sabtu dinihari, 23 Maret 2013, empat tahanan tewas diberondong peluru. Keempatnya merupakan tersangka kasus pengeroyokan hingga tewas anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) bernama Heru Sentosa.
TNI sendiri telah membentuk tim investigasi kasus penyerangan dan penembakan di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengatakan, tim investigasi ini dibentuk atas perintah Panglima TNI yang telah menerima hasil penelusuran sementara tim investigasi Polri terkait kasus yang menewaskan 4 pelaku pembunuh Serka Heru Santoso.
"Hasil temuan sementara (polisi) ada keterlibatan anggota TNI AD," ujar Pramono Edhi dalam keterangan pers di Mabes TNI AD, Jakarta, Jumat 29 Maret 2013. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sketsa ini dibuat berdasarkan keterangan sejumlah saksi, yakni tahanan dan sipir lapas. Seperti diberitakan sebelumnya, ada empat penyerang lapas yang tidak mengenakan cadar.
