Polda DIY Serahkan Hasil Penyelidikan Penyerangan Lapas ke TNI

Pasca Penyerbuan di Lapas Cebongan, Polisi Bersiaga
Sumber :
  • ANTARA/Sigid Kurniawan
VIVAnews - Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) siap menyerahkan hasil penyelidikan penyerangan Lapas Cebongan, di Sleman. Hasil penyelidikan ini terkait dengan pelaku penyerangan Lapas Cebongan yang melibatkan oknum TNI AD, seperti hasil penyelidikan yang dilakukan oleh tim investigasi Mabes TNI AD.
Ramai Candaannya dengan Ivan Gunawan, Saipul Jamil Beri Klarifikasi

“Saat ini kompetensi ada di tangan TNI AD, karena itu kita serahkan hasil penyelidikan kita kepada TNI,” kata Kabid Humas Polda DIY AKB Anny Pudjiastuty, Selasa 9 April 2013.
Hasil Liga 1: Dewa United Bantai Tuan Rumah Persebaya Surabaya

Pada penyelidikan kasus penyerangan ke Lapas Cebongan itu, kata Anny, Polda sudah mengumpulkan keterangan dari 46 saksi, menyelesaikan uji balistik, selongsong peluru dan proyektil.
Waspada, Ini Tanda-tanda Ban Mobil Mau Pecah!

“Semuanya akan diserahkan ke TNI AD untuk bahan penyelidikan, penyidikan hingga proses hukum yang lebih lanjut tentunya setelah ada permintaan resmi," ujarnya.

Anny pun kembali menegaskan berdasarkan hasil pemeriksaan CCTV di Hugo's Cafe menunjukkan bahwa pelaku pengeroyokan memang hanya terdiri dari empat orang. "Keempatnya itu tewas dalam penyerbuan di Lapas Cebongan. Tidak ada pelaku lain," tuturnya.

Seperti diketahui, dalam insiden itu empat tahanan titipan Polda DIY tewas ditembak secara brutal. Mereka adalah tersangka dalam kasus pengeroyokan dan pembunuhan terhadap Serka Heru Santosa anggota Kopassus Group II Kandang Menjangan, Kartosuro, Jawa Tengah.

Sementara, menurut hasil investigasi Tim TNI AD, 11 pelaku penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta merupakan prajurit Grup Dua Kopassus, Kandang Menjangan, Kartasura, Jawa Tengah. Mereka dibawa ke Semarang dalam rangka penyelidikan.

Ke-11 oknum Kopassus ini mengaku dendam kepada keempat tahanan yang sebelumnya mengeroyok Serka Heru Sentosa, 19 Maret 2013.

Para pelaku, menurut tim investigasi, punya utang budi kepada Serka Heru Santoso saat bertugas.

"Serka Heru merupakan atasan langsung pelaku yang juga pernah berjasa menyelamatkan jiwa pelaku saat melakukan operasi," kata Ketua Tim Investigasi, Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono, 4 April 2013. (eh)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya