Agung, Saksi Hidup Kecelakaan Juke Maut Ingin Hidup Mandiri

kecelakaan xenia-juke di purbaleunyi
Sumber :
  • facebook/TMC Polda Metro Jaya
VIVAnews - Agung Nugroho (12), saksi hidup kecelakaan maut di Tol Purbaleunyi, kini hidup sebatang kara setelah lima anggota keluarganya tewas dalam peristiwa itu.
Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah

Usai mengikuti prosesi pemakaman kedua orangtua dan adiknya di Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, kini Agung tinggal di rumah kakeknya bersama bibinya di Desa Weringinharjo, Kecamatan Gandrungmangu, Cilacap, Jawa Tengah.
Timur Tengah Memanas, Australia Peringatkan Warganya Segera Tinggalkan Israel

Selama ini, Agung dan keluarganya memang tinggal di rumah sang kakek di Cilacap. Orangtua Agung membuka usaha rumah makan, sementara Agung bersekolah di SMP Negeri 1 Sidareja. 
Program Beasiswa Kuliah S1 di Jepang, Bebas Biaya dan Dapat Uang Saku Rp12 Juta Perbulan

Meski sendiri, Agung terlihat sangat tegar menghadapi cobaan ini. Agung pun sudah memiliki rencana untuk masa depannya. Ia bertekad meneruskan sekolah dan melanjutkan usaha rumah makan yang telah dirintis orangtuanya.

Kepergian orang-orang terdekatnya tidak membuat Agung putus asa. Seperti ayahnya Iwan Hariyadi yang tidak mau bekerja dengan orang, melainkan memilih berusaha sendiri, Agung yakin bisa tegar menjalani hidup.

Terkait dengan kejadian kecelakaan yang mengakibatkan kedua orangtuanya, adik serta kakek neneknya meninggal, Agung sudah tidak mau mengingat peristiwa tersebut. Dia menyerahkan kasus tersebut kepada polisi untuk memproses hukum tersangka, kalau terbukti melakukan kesalahan Agung berharap tersangka dihukum yang seadil-adilnya.

Kecelakaan maut di Tol Purbaleunyi yang menewaskan lima anggota keluarganya menyisakan duka yang mendalam bagi Agung. Dia satu-satunya penumpang Daihatsu Xenia yang selamat.

Agung yang semula duduk di bangku belakang sempat pindah duduk di bangku depan sebelum kejadian kecelakaan. Belum lama berada di samping sopir, Agung melihat ada mobil yang terbang mengarah ke mobil yang ditumpangi keluarganya. Ia pun refleks merundukkan kepala.

Seperti diketahui sebelumnya, Agung dan keluarganya berencana pergi ke Jakarta untuk melayat saudaranya yang meninggal.

Sebelum mobil Nissan Juke AB 421 TA yang dikendarai Dwigustara menabrak dan menghancurkan mobil yang ditumpangi, Agung sempat melihat ayahnya, Iwan Heriyadi, hanya terdiam. Sementara Yohana Trisnawati ibunya, sempat berteriak. 

"Ada mobil terbang, Ibu yang teriak-teriak. Kalau Bapak saya lihat cuma diam saja," katanya.

Sesaat setelah kejadian, Agung melihat kursi sopir yang tadinya berada di sampingnya telah bergeser ke belakang. Dalam keadaan setengah sadar Agung ditolong warga dan kemudian dibawa mobil ambulans ke rumah sakit. 

Jenazah kakeknya Samiyono dan neneknya Trisnawati dimakamkan di Desa Weringinharjo, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sementara, ayahnya Iwan Heriyadi, ibunya Yohana Trisnawati, dan adiknya Zulaiha Farah telah dimakamkan di Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah. (umi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya