- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Panitia Pelaksana Ujian Nasional (UN) 2013 di Sumatera Barat harus menambah naskah soal dengan memfotokopinya. Ini lantaran soal Bahasa Indonesia tidak mencukupi bagi peserta ujian.
Menurut Ketua UN SMA/MA/SMALB/SMK dan Paket C Sumbar, Masyurdin, panitia sudah melapor soal kekurangan soal ini ke Badan Standar Nasional Pendidikan. Berdasarkan petunjuk lembaga tersebut, panitia menggelar rapat mendadak sebelum UN.
"Penyelenggara memutuskan untuk memfotokopi kekurangan soal sesuai mekanisme yang ada,” kata Mansyurdin.
Dia menjelaskan, naskah soal yang kurang diperkirakan 10 persen dari jumlah peserta ujian yang mencapai 68.839 siswa. "Tempat pengkopian terserah, tapi tiga unsur tersebut harus mengawasinya supaya tidak terjadi kecurangan," ujarnya. Tiga unsur yang dimaksud adalah kepolisian, perguruan tinggi, dan Dinas Pendidikan.
Pada hari pertama UN, Mansyurdin juga mengaku ada masalah lainnya. Ada nama amplop yang tidak sesuai. “Misalnya, judul amplopnya Bahasa Inggris, tapi isinya soal Bahasa Indonesia,” tuturnya.
Untuk pelaksanaan UN, tak ada kendala berarti. UN di Sumbar diikuti 40.585 siswa dari SMA, MA 8.441 siswa, dan SMK 19.813 siswa. Ujian berlangsung di 476 SMA/SMK/MA. Selain itu, ada siswa SMALB dan Paket C sebanyak 2.416 siswa, dan SMLB 2 siswa, serta Paket C sebanyak 2.414 siswa. (art)
5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia
Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.
