Insiden Lenteng Agung: PDIP Protes ke Panglima TNI

kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan
Sumber :
  • Zahrul Darmawan

VIVAnews - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo hari ini mengungkapkan partainya secara resmi sudah melayangkan surat protes ke Panglima TNI terkait insiden penyerangan kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu malam. Bersama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Tjahjo turut menandatangani surat tersebut.

"Kami tembuskan kepada Kasad dan Pangdam bahwa markas merupakan lambang partai. Kami punya kehormatan, harga diri," kata Tjahjo di kantor KPU, Jakarta, Senin 22 April 2013.

Anggota Komisi I DPR itu mengaku tidak terima dengan tindakan gerombolan anggota TNI yang tak bertanggung jawab, mengacak-acak, bahkan memukuli satgas mereka. Dia meminta para pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Demi tegaknya disiplin dan wibawa TNI, kami meminta itu harus diproses sesuai dengan aturan-aturan yang ada di TNI. Walaupun komandan batalion sudah menyampaikan maaf," ujarnya.

Tjahjo meminta institusi pertahanan tersebut serius menangani kasus tersebut. Selain itu, dia menuntut TNI bersikap transparan dalam mengusut kasus ini.

"Ini harus menjadi kajian TNI yang terakhir. Jangan sampai dibiarkan," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kantor DPP PDI Perjuangan diserbu 20 orang, yang diduga anggota TNI Yon Zikon 13. Insiden itu terjadi pukul 20.30, Sabtu 20 April.

Jenderal Zahedi Tewas Dibunuh Israel, Iran Tarik Pasukan dari Suriah

Bantahan TNI

Menurut politisi PDIP Eva Kusuma Sundari, kejadian berawal dari kecelakaan antara anggota TNI dan siswa SMA di samping SPBU dekat kantor PDIP. "Anak SMA itu dipukuli dua tentara, Satgas kami melerai, tapi kemudian datang 20 anggota TNI menyerbu," kata Eva dalam rilis yang diterima VIVAnews.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI, Rukman Ahmad, membantah telah terjadi penyerangan oleh anggota TNI ke Kantor DPP PDI Perjuangan.

Rukman menyatakan bahwa hal itu merupakan kesalahpahaman dengan warga. "Saya klarifikasi. Itu bukan penyerangan, hanya salah paham saja dengan warga dan lokasinya di depan kantor PDIP," ujar Rukman. (ren)

Prabowo Bertemu Cak Imin, PAN: Jangan Langsung Artikan PKB Sudah Pasti Gabung
Film Keluar Main 1994

Merayakan Hari Film Nasional 2024, Arif Brata Ajak Penonton ke Bioskop Menyaksikan Keluar Main 1994

Dua hari yang lalu, tepatnya 30 Maret 2024 diperingati sebagai Hari Film Nasional, sebuah kesempatan untuk merayakan dan mengapresiasi keberagaman film Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024