Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Dalam video rekaman yang diunggah di laman
Youtube
, terpidana kasus korupsi PT Arowana Lestari dan korupsi Dana Pengamanan Pilkada Jawa Barat, Susno Duadji, menyebut ada salah satu Menteri Koordinator yang mengintervensi kasusnya.
Menko tersebut diduga adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto. Beberapa waktu lalu, Djoko mengeluarkan pernyataan agar Susno taat pada hukum yang berlaku terkait upaya eksekusi yang dilakukan kejaksaan.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menko tersebut diduga adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto. Beberapa waktu lalu, Djoko mengeluarkan pernyataan agar Susno taat pada hukum yang berlaku terkait upaya eksekusi yang dilakukan kejaksaan.
Djoko tampak kesal dan geram saat menanggapi pernyataan Susno yang kini berstatus buron kejaksaan tersebut. "
Emang gue pikirin
," kata Djoko Suyanto saat ditemui di acara Musrembang, Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa 30 April 2013.
Di waktu yang berbeda, Djoko kembali ditanya soal pernyataan Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri tersebut. Awalnya, Djoko enggan menjawabnya dan mencoba mengelak.
Namun, akhirnya Djoko angkat bicara. "Susno? Di
Youtube?
Terus? Pekerjaan saya masih banyak. Saya
nggak
mau mikirin yang itu. Suruh Jaksa Agung sama polisi ya," katanya.
Soal posisi Susno saat ini, Djoko hanya mengatakan pihak Polri dan Kejaksaan telah diperintahkan untuk melakukan pencarian. "Lagi dicari," katanya singkat.
Kemarin malam, muncul video rekaman Dalam rekaman tersebut, Susno mengatakan bahwa dia masih berada di Indonesia.
Seperti diketahui, Kejaksaan Agung kembali gagal mengeksekusi Susno Duadji, Rabu pekan lalu. Setelah upaya eksekusi di Bandung gagal, kini keberadaannya tidak diketahui.
Proses eksekusi ini merupakan tindak lanjut setelah kasasi Susno ditolak Mahkamah Agung. Dengan putusan ini, Susno tetap dibui sesuai vonis Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, yakni selama 3 tahun 6 bulan. (eh)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Djoko tampak kesal dan geram saat menanggapi pernyataan Susno yang kini berstatus buron kejaksaan tersebut. "
