Dua Jurnalis Korban Bentrok Musi Rawas

Mobil di depan Polsek Rupit, Musi Rawas dibakar
Sumber :
VIVAnews-
Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian
Dua orang jurnalis televisi asal Provinsi Jambi menjadi korban dalam bentrokan warga dengan aparat kepolisian di Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, Selasa 30 April 2013 siang tadi.  Dua jurnalis itu adalah Jumadi Sabar, wartawan Kompas TV dan Zainul, wartawan Global TV/ MNC Group.

Terekam CCTV Cabuli Gadis Panti Asuhan, Ketua PSI Gubeng Surabaya Dicokok Polisi 

Kedua jurnalis ini menjadi korban kekerasan dari warga ketika akan meliput aksi pemblokiran jalan dan pembakaran Mapolsek yang terjadi pada Selasa 30 April 2013. Bahkan, korban Zainul mengalami luka bacok akibat benda tajam di pergelangan tangan kanan.
Indonesia All Star Diisi Pemain Terbaik Guna Hadapi Red Sparks


Zainul, ketika dikonfirmasi via ponselnya menyatakan awalnya mereka berangkat dari Kota Jambi melalui jalur Sarolangun untuk meliput bentrokan yang terjadi pagi tadi.  "Kami mendapatkan tugas dari Jakarta untuk melakukan peliputan," jelasnya.


"Tetapi kami kesulitan menuju lokasi pembakaran Mapolsek Rupit, karena akses jalan lintas sumatera diblokade warga. Kemudian belum berhasil melewati blokade,  tiba-tiba mereka dikejar sekelompok warga yang menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam,'' ungkapnya.


Dikatakannya, sambil memacu sepeda motor mereka dikejar dan dirinya tidak sadar ketika tangannya sudah mengeluarkan darah.  "Kemudian kami terjatuh dari motor dan diserang warga yang membawa berbagai senjata tajam. Antara lain parang, kapak dan lainnya. Lalu kami melarikan diri ke dalam hutan," tuturnya.


"Tetapi sepeda motor, tas, kamera dan barang lainnya ditinggal dan dibawa para pelaku kekerasan itu. Sedangkan kami hanya membawa pakaian di badan dan handphone yang ada di kantong celana," tambahnya.


Dia mengaku saat ini mereka sudah dibantu warga Desa Neman Baru, Kecamatan Rupit yang ada di kebun dan kemudian dipindahkan ke rumah Kepala Desa Neman Baru.  "Sudah diamankan, tetapi masih belum bisa keluar karena jalan masih diblokir warga dan situasi belum kondusif. Bahkan teman-teman dari Palembang juga tidak bisa masuk untuk membantu evakuasi kami," ungkapnya.


Sedangkan luka yang dideritanya juga belum mendapatkan perawatan medis. Hanya diobati dengan obat-obatan tradisional saja. "Luka belum bisa ditangani tim medis. Apalagi sekarang ini di sini masih hujan lebat," ungkapnya.


Dirinya mengharapkan doa dari rekan-rekan wartawan dan masyarakat di Provinsi Jambi agar mereka bisa pulang dengan selamat. "Mohon doanya agar kami bisa kembali ke Jambi dengan selamat," harap Inul, panggilan akrabnya.


Hal senada juga diungkapkan Jumadi Sabar. Dia mengaku melakukan peliputan ke Rupit karena memang ditugaskan oleh redaksi di Jakarta. "Saya memang ditugaskan. Tapi inilah risikonya kalau melakukan peliputan di daerah konflik," kata Jumadi.


"Semoga kami bisa kembali ke Jambi dengan selamat. Bantu doanya ya," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya