VIVAnews - Seorang suporter PSIS dari panser biru hingga kini masih menjalani perawatan di RS Sultan Agung Semarang paska bentrok pendukung klub sepakbola itu dengan warga, Minggu lalu. Laki-laki berinisial N itu mengalami luka bacok di wajah.
Ketua Panser Biru Semarang, Mario mengatakan, N harus dirawat intensif akibat lukanya. Dan, sampai saat ini, Mario belum tahu siapa yang akan menanggung biaya rumah sakit N. "Kami akan coba minta bantuan biaya perawatan kepada pemerintah kota atau dari pengusaha di Semarang," kata Mario, Selasa 7 Mei 2013.
Sementara itu, petugas sudah berhasil memindahkan 99 sepeda motor milik para suporter dan satu truk ke lapangan Mapolrestabes Semarang. Humas Polrestabes Semarang, Kompol Wiler Napitupulu mengatakan pemilik motor bisa mengambil mulai hari Rabu 8 Mei 2013 besok dengan syarat menunjukkan KTP, STNK, dan BPKB asli disertai fotokopi.
Jika motor masih dalam masa kredit dan BPKB belum bisa dibawa, pemilik wajib membawa surat keterangan dari leasing, disertai fotokopi angsuran terakhir bulan April- Mei 2013. "Surat-surat tersebut untuk pertanggungjawaban kami. Tidak ada batas waktu dalam pengambilan motor," ujarnya.
Belum semua motor milik suporter yang sudah dipindahkan ke Mapolrestabes Semarang. Sebagian motor diperkirakan masih berada di lokasi bentrok atau diamankan pihak kepolisian setempat.
Untuk kondisi ini, kata Napitupulu, pemilik motor membuat laporan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang. Kemungkinan besar, motor mereka diamankan Polres Grobogan.
Sebelumnya, bentrok antara Suporter PSIS dan warga Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan terjadi sejak Minggu malam lalu 5 Mei 2013 hingga keesokan harinya. Sejumlah toko dijarah dan dirusak, bahkan beberapa motor juga dibakar.
Pasukan gabungan Polri dan TNI pun didatangkan untuk mengamankan situasi, kemudian ribuan suporter dievakuasi menggunakan truk, angkutan kota, dan sebagian dengan motor. (eh)
Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024
event lari trail berstandar internasional, dengan bertajuk 'Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition', yang berlangsung di Water Front City, Pangururan, Kabupaten Samosir,
