Sumber :
VIVAnews -
Ahmad Fathanah, tersangka kasus suap pengaturan kuota impor daging sapi dan tindak pidana pencucian uang, berusaha menenangkan diri menjelang kesaksiannya dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jumat 17 Mei 2013.
Sendirian di ruang tunggu, Fathanah yang mengenakan batik berwarna merah marun tampak khusyuk membaca al quran yang dibawanya dari tahanan. Hari ini, Fathanah akan menjadi saksi untuk dua terdakwa, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Keduanya merupakan Direktur PT Indoguna Utama yang ditangkap KPK saat memberikan suap kepada Fathanah yang dikenal dekat dengan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Top Trending: Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online karena Bernama Ini, Komika Usir Ibu Menyusui
Sendirian di ruang tunggu, Fathanah yang mengenakan batik berwarna merah marun tampak khusyuk membaca al quran yang dibawanya dari tahanan. Hari ini, Fathanah akan menjadi saksi untuk dua terdakwa, Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi. Keduanya merupakan Direktur PT Indoguna Utama yang ditangkap KPK saat memberikan suap kepada Fathanah yang dikenal dekat dengan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
Tidak hanya Fathanah, sidang juga menghadirkan saksi Lutfhi Hasan, Mentan Suswono dan Maharani. Saat menunggu sidang, semua saksi ditempatkan di ruang tunggu terpisah.
Maharani yang mengenakan blus putih dan celana panjang hitam tampak ditemani kerabatnya. Jika Fathanah khusyuk membaca Alquran, Rani terlihat asyik mengobrol. Tidak banyak yang diucapkan mahasiswa sebuah universitas swasta di Jakarta ini saat tiba di pengadilan. Ia hanya melemparkan senyum kepada wartawan.
Maharani sedang bersama Fathanah saat KPK menangkapnya di Hotel Le Meridien pada 29 Januari 2013 silam. Saat itu KPK menyita uang sebanyak Rp10 juta yang diberikan Fathanah kepada lajang berambut panjang ini. Namun setelah menjalani pemeriksaan, Maharani dinyatakan tidak terbukti dan dilepaskan penyidik. (adi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Tidak hanya Fathanah, sidang juga menghadirkan saksi Lutfhi Hasan, Mentan Suswono dan Maharani. Saat menunggu sidang, semua saksi ditempatkan di ruang tunggu terpisah.
