Djoko Susilo Terima Uang Pelicin Rp2 Miliar dalam Kardus

Irjen Djoko Susilo
Sumber :
  • ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews -
DPP Berani Ungkap Indonesia sedang Dilanda Krisis Paling Berbahaya
Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulator SIM di Korp Lalulintas Polri dengan terdakwa Inspektur Jenderal Djoko Susilo yang berlangsung hingga Jumat 24 Mei 2013 malamm memanggil beberapa saksi. Salah satu di antaranya sopir pribadi Dirut PT ITI Sukotjo Bambang yang bernama Ijay Herno.

Prediksi Semifinal Piala FA: Coventry City vs Manchester United

Dalam keterangannya di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Jumat 24 Mei 2013 malam, Ijay mengatakan usai mengambil uang sebesar Rp4 miliar di BNI pada pertengahan Januari 2011 lalu, dia membagi dalam dua kardus; Rp2 miliar untuk Djoko Susilo dan Rp2 miliar untuk Budi Susanto. Uang tersebut diduga diberikan sebagai pelicin proyek tersebut.
Rumah di Bangkalan Hancur Usai Petasan Meledak, 3 Orang Jadi Korban


Dalam proses memasukan uang ke dalam kardus tersebut, Sukotjo sempat mengajak Ijay untuk foto-foto bersama uang. "Saat membungkus Pak Sukotjo bilang pakai bahasa sunda, intinya 'sok siapa yang mau foto-foto. Kapan lagi liat uang sebanyak ini. Terus kita foto-foto," kata Ijay.


Ijay mengaku membawa uang yang dimasukan ke dalam kardus suku cadang jok motor itu ke kantor Djoko Susilo yang saat itu menjabat Dirkorlantas bersama dengan Sukotjo. Dia bahkan menyebutkan sering mengantar Sukotjo ke kantor Djoko Susilo.


Saat masuk ke dalam komplek korlantas, petugas piket di kantor Jenderal bintang dua itu tidak pernah memeriksa mobil dan barang bawaan Sukotjo, seperti sudah mengenal mobil yang masuk.


"Waktu mengantar uang Rp2 miliar ke Korlantas, saya bawa dengan cara membopong, kira-kira beratnya sekitar 10-12 kilogram. Dari saya masuk ke dalam pintu gerbang kantor Korlantas hingga ruangan Pak Korlantas tidak ada yang bertanya, tidak ada yang curiga," kata Ijay.


Sebelum sampai Korlantas, kata Ijay, Sukotjo mendapat Telepon dari Budi Susanto dan meminta dirinya yang sedang mengendarai mobil berhenti di pintu tol Pondok Gede. Tidak lama kemudian muncul mobil Toyota Camry milik Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA) Budi Santoso.


"Bapak lalu turun dan membuka bagasi mobil, kemudian saya lihat sopir pak Budi lalu memindahkan satu paket ke mobil Camry setelah itu baru ke gedung Korlantas," jelas dia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya