Sumber :
VIVAnews - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menyarankan agar seorang tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui kesalahannya. Menurut dia, KPK tidak pernah gegabah menjadikan seseorang sebagai tersangka, KPK pasti sudah mempunyai bukti yang kuat.
"Lebih baik segera mengaku. Kalau tetap ngotot, itu nanti menjadi lebih malu di pengadilan. Seperti kemarin, kan tidak ngaku, lalu disetel rekaman di pengadilan, bahkan yang disetel di pengadilan bukan soal impor daging, tapi juga pembicaraan soal wanita, soal dikirim fustun, dan macam-macam gitu kan," kata Mahfud di Jakarta, Sabtu, 25 Mei 2013.
Mahfud mengimbau agar 45 wanita yang disebut-sebut menerima aliran dana dari Ahmad Fathanah sebaiknya mengaku saja. "Ya, mudah-mudahan diselesaikan dengan baik agar negeri ini baik, dan saya katakan tidak usah malu," kata mantan menteri pertahanan ini.
Menurut Mahfud, sekarang ini tidak ada partai baik atau jelek, semua partai ada baik dan ada jeleknya. Tidak ada partai yang Islam dan tidak Islam.
"Di partai yang katanya Islam, koruptornya banyak, walau kiainya banyak. Di partai tidak Islam koruptornya banyak, tapi di situ ada ulama-ulama dan ahli agamanya. Jadi, tidak ada partai yang benar-benar baik dan tidak ada yang jelek sendirian," ungkap dia. (art)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Di partai yang katanya Islam, koruptornya banyak, walau kiainya banyak. Di partai tidak Islam koruptornya banyak, tapi di situ ada ulama-ulama dan ahli agamanya. Jadi, tidak ada partai yang benar-benar baik dan tidak ada yang jelek sendirian," ungkap dia. (art)
