VIDEO: Rombongan Ketua DPRD yang Hilang Ditemukan

Rombongan Napak Tilas Hilang di Bukit Barisan
Sumber :
  • ANTARA/Iggoy el Fitra
VIVAnews
Hari Buku Sedunia, Starbucks Indonesia Serahkan 8.769 Buku untuk Anak-anak
– Tim SAR berhasil menemukan rombongan Ketua DPRD Solok Syafri Datuk Siri Marajo yang sempat hilang di hutan Bukit Barisan antara kota Solok dan Padang. Rombongan napak tilas itu ditemukan Tim SAR 14 sekitar pukul 17.30 WIB Rabu sore, 29 Mei 2013.

Terancam PHK Massal, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Demo di Depan MA

Lihat .
Diskriminasi Terhadap Perempuan Dalam Pekerjaan Kian Parah di Tiongkok


Seluruh 21 orang yang berada dalam rombongan itu ditemukan selamat. Namun sebagian di antara mereka dalam kondisi lemah. Tim SAR pun langsung membagikan makanan dan minuman untuk memulihkan kondisi fisik mereka.


Meskipun sudah ditemukan, namun rombongan tidak langsung dibawa turun ke kota Padang karena hari sudah gelap. Baru pagi ini, Kamis 30 Mei 2013, proses evakuasi dilanjutkan. Rombongan yang tersesat di hutan selama tiga hari itu dijadwalkan tiba di posko tim SAR Pasa Lalang Padang sore ini.


Sementara 19 orang lainnya yang telah ditemukan lebih dulu Selasa siang, 29 Mei 2013, pagi ini akan dipulangkan kembali ke Solok. Total ada 40 orang yang berada dalam rombongan pimpinan Ketua DPRD itu. Mereka melakukan napak tilas memasuki rimba Bukit Barisan untuk meninjau kemungkinan pembangunan jalan alternatif yang dapat menghubungkan kota Solok dan Padang, Sabtu 25 Mei 2013.


Namun di tengah jalan, rombongan terpisah ketika hujan deras mengguyur Bukit Barisan Minggu siang, 26 Mei 2013. Curah hujan tinggi menyebabkan air sungai meluap, sehingga rombongan terbagi menjadi dua ketika mereka tengah mendaki tebing terjal di teritori Solok.


“Saya masuk kelompok perintis jalan. Ada 19 orang di depan yang merintis jalan, termasuk saya. Sementara 21 orang lainnya di belakang,” kata Musri, salah satu peserta napak tilas yang lebih dulu ditemukan. Ke-19 orang di depan itulah yang berhasil ditemukan pertama kali, sementara 21 orang lainnya kehilangan jejak kelompok pertama karena jejak di tanah terhapus air hujan. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya