- ANTARA/Basri Marzuki
VIVAnews - Kepolisian belum berhasil mengungkap identitas pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah. Untuk itu, polisi menelusuri siapa pemilik sepeda motor yang dipakai oleh pelaku saat menerobos masuk ke dalam area Polres Poso, Senin pagi 3 Juni 2013.
"Motor sedang ditelusuri dari Samsat, dilihat dari sasis mesinnya. Kini sedang berjalan. Belum ada laporan soal pelat nomor," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi, Boy Rafli Amar, Selasa 4 Juni 2013.
Boy menambahkan, tim Disaster Victim Identification (DVI) serta tim Laboratorium Forensik juga menganalisis dan mengidentifikasi jenazah pelaku bom bunuh diri. "Saat ini sudah diambil sampel DNA. Jadi kalau ada keluarga yang mengaku kenal diharapkan bisa ikut berikan info," sambung Boy.
Boy menambahkan, ciri-ciri dari pelaku antara lain umur dierkirakan 30-40 tahun, tinggi badan 165-170 cm, kulit sawo matang, rambut lurus, ada tahi lalat berambut pada dada sebelah kiri, tahi lalat berambut pada tangan kiri depan. "Serta ada bekas jahitan pada lengan bawah kiri bagian depan," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, bom bunuh diri menyasar Mapolres Poso, Senin 3 Juni 2013 pukul 08.03 WITA. Menggunakan sepeda motor, pelaku menerobos pos jaga Mapolres.
Sekitar 35 meter dari pos jaga itu, bom meledak. Pelaku tewas di tempat dengan tubuh hancur. Selain pelaku, satu kuli bangunan terluka kena serpihan bom.
Kemnaker Mendukung Penataan NLE dengan Diimbangi Peningkatan Pelindungan Kerja TKBM di Pelabuhan
Kemnaker mendukung pelaksanaan Inpres Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistisk Nasional (NLE), yang berorientasi pada kerja sama antar instansi.
