- ANTARA/ Teresia May
VIVAnews - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tengah mengantisipasi potensi siklus empat tahunan erupsi Gunung Merapi erupsi. Gunung di Jawa Tengah ini tercatat pernah meletus pada 2006 dan 2010.
Letusan 2010 tercatat sebagai letusan terbesar Merapi dalam kurun 100 tahun terakhir. "Mudah-mudahan tidak terjadi erupsi di 2014. Kalaupun itu terjadi, kami akan minta bantuan tokoh masyarakat untuk mengajak warga menyelamatkan diri," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Yogyakarta, Jumat 14 Juni 2013.
Selain itu, dia pun berharap tidak ada lagi korban jiwa seperti pada erupsi 2010 di mana korban tewas lebih dari 200 orang. Untuk itu, dia berharap, masyarakat yang tinggal di sekitar Merapi mengikuti arahan pemerintah lewat sistem peringatan dini yang sudah dipasang di sekitar lereng Merapi. "Jika mengikuti early warning system, semua bisa selamat, "paparnya
Kepala Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG) Surono menambahkan, kesiapan masyarakat yang tangguh menghadapi bencana sangat penting. “Teknologi apapun tidak mampu menghadapi bencana dengan baik jika masyarakatnya kurang siap,” ujarnya.
Warga Merapi tak mau pindah
Syamsul juga mengungkapkan, 650 warga korban erupsi Merapi tahun 2010 masih enggan direlokasi ke zona aman. Bagi mereka, BNPB menyiapkan jalur evakuasi.
"Kita tidak akan memaksa mereka pindah," katanya di sela-sela acara Simposium Asia Pasific Disaster Risk Reduction and Resilience (APDR) ke-3.
Syamsul meminta warga yang enggan direlokasi, mengikuti arahan pemerintah lewat sistem peringatan dini yang sudah dipasang di sekitar lereng Merapi.