Kapolri Bantah Wartawan di Jambi Kena Tembak Peluru Tajam

Mata wartawan Trans 7 terkena selongsong peluru gas air mata.
Sumber :
  • VIVAnews/Ramond EPU

VIVAnews - Kapolri Jenderal Timur Pradopo menegaskan bahwa tidak ada peluru tajam yang ditembakan polisi dalam mengamankan aksi unjuk rasa di halaman gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin 17 Juni 2013, sehingga melukai seorang wartawan Trans7. "Tidak ada peluru tajam, water cannon saja, dan ini sangat situasional," kata Timur di Gedung DPR, Selasa 18 Juni 2013.

Timur menjawab sejumlah pernyataan yang menyebutkan bahwa pada saat mengamankan aksi unjuk rasa itu, polisi mengunakan peluru tajam. Yang benar, katanya, adalah gas air mata.

Pelaku Ditangkap, Begini Modus Sopir Taksi Online Todong Penumpang Rp 100 Juta

"Kapolda sudah bertanggungjawab, Polri bertanggungjawab. Kalau perlu berobat ditanggung polri. Sekali lagi ini adalah kecelakaan."katanya.

Menurut Timur, semua anggota kepolisian yang terlibat dalam aksi pengamanan itu diperiksa. "Prosedurnya benar atau tidak. Semuanya (diperiksa), kalau ada yang salah tentu saja disiplinkan, kalau melanggar hukum tentu diproses," katanya.

Wartawan TRANS7 Anton Nugroho menjadi korban ketika meliput aksi unjuk rasa mahasiswa menentang kenaikan harga bahan bakar minyak di Jambi, Senin 17 Juni 2013. Mata sebelah kanan Anton terkena selongsong peluru gas air mata.

Penyelundupan Pil Koplo di Lapas Yogyakarta (dok istimewa)

Pengunjung Coba Kelabui Petugas Lapas Yogyakarta Simpan Pil Koplo di Betis, Malah Ketahuan

Petugas Lapas Kelas IIA Yogyakarta menggagalkan dua kali penyelundupan pil koplo dari pengunjung kepada warga binaan, salah satunya bermodus menyembunyikan pil di betis.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024