Sumber :
- Antara/ Feri Purnama
VIVAnews
- Sebanyak 16 pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Garut, Jawa Barat, menjalani tes psikologi di RSUD dr Slamet Garut, Sabtu, 29 Juni 2013. Tes psikologi tersebut merupakan penutup rangkaian tes kesehatan yang dilakukan para peserta Pemilukada Garut tahun 2013.
Ketua Tim Pemeriksa Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Garut, dr Fahmi Arief Hakim, mengatakan soal-soal yang diberikan kepada 16 pasangan bakal calon kepala daearh Garut, merupakan soal psikotes standar yang diberikan perkumpulan psikiatri selama satu jam.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Ketua Tim Pemeriksa Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Garut, dr Fahmi Arief Hakim, mengatakan soal-soal yang diberikan kepada 16 pasangan bakal calon kepala daearh Garut, merupakan soal psikotes standar yang diberikan perkumpulan psikiatri selama satu jam.
"Tapi ternyata banyak yang membutuhkan waktu lebih lama dan kami memberikan toleransi waktu, " ujarnya, Sabtu, 29 Juni 2013 kepada wartawan di ruangan Puspa RSU dr Slamet Garut.
Tercatat sekitar 500 soal yang diberikan kepada para peserta, merupakan soal-soal mengenai kehidupan sehari-hari dan pengetahuan umum sehingga dari jawaban para peserta dapat diketahui tingkat kecakapan peserta dalam bekerja sama, bekerja dalam tekanan, kekuatan mental, atau kerentanan dalam mengalami stress.
" Ya intinya tentang keadaan jiwa peserta yang hasilnya akan diberikan kepada pihak KPUD Garut, " kata Fahmi.
Sementara itu pemilu kada Garut akan diselenggarakan pada 8 September 2013 mendatang. Sebelumnya 16 pasangan bakal calon kepala daerah telah mengikuti tahap awal tes kesehatan, psikologi, verifikasi ijazah dan verifikasi dukungan bagi pasangan dari jalur independen.
Setelah tes kesehatan, pada pertengahan bulan Juli mendatang akan diumumkan pasangan calon yang lolos menjadi peserta Pemilukada dan penetapan nomor urut peserta. Selanjutnya, diikuti oleh masa kampanye dan hari pemilihan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Tapi ternyata banyak yang membutuhkan waktu lebih lama dan kami memberikan toleransi waktu, " ujarnya, Sabtu, 29 Juni 2013 kepada wartawan di ruangan Puspa RSU dr Slamet Garut.
