- VIVAnews/ Tudji Martudji
VIVAnews - Dari kejauhan, Masjid Muhammad Cheng Hoo terlihat seperti kelenteng atau vihara. Masjid ini didirikan oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) yang berada di Surabaya.
Masjid Cheng Hoo diambil nama dari nama seorang utusan raja dinasti Ming yang 600 tahun lalu turut andil menyiarkan agama Islam. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini dimaksudkan sebagai simbol kerukunan dan perdamaian bagi umat beragama.
Sebab itu, bentuk dan ukuran bangunan memiliki makna dan filosofi tersendiri. Masjid yang mulai dibangun 15 Mei 2001 ini dibangun dengan ukuran 11 x 9 meter. Panjang 11 meter merujuk panjang kabah yang dibangun Ibrahim pertama kali, sedangkan 9 meter merujuk pada Walisongo atau Sembilan Wali.
Arsitektur yang menyerupai kelenteng menunjukkan identitas muslim Tionghoa di Indonesia. Selain untuk mengenang leluhur warga Tionghoa yang mayoritas beragama Budha, tidak seperti masjid di Indonesia pada umumnya, atap disain atas masjid bersusun tiga dan berbentuk segi delapan.
Selengkapnya tonton ini.
Tim Gabungan TNI dan Polri Lakukan Penyisiran OPM di Intan Jaya Papua
Satuan tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz 2024 melakukan penyisiran terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Homeyo Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
