Warga Klaten Lihat Kilatan Cahaya Misterius di Puncak Merapi

Setahun Erupsi Merapi 26 Oktober 2011
Sumber :
  • VIVAnews/Erick Tanjung
VIVAnews
Berduka Atas Meninggalnya Ayah Nassar, Inul Daratista Beri Doa Terbaik
- Aktivitas Gunung Merapi kembali meningkat pada Senin pagi, 22 Juli 2013. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta menyatakan aman untuk warga dan tidak perlu adanya evakuasi, kecuali mereka yang ada di seputar puncak dekat sumber hembusan.

Live World Boxing Welter Super WBO dan WBC, Tszyu vs Sebastian Fundora Tayang Akhir Pekan di tvOne

Meski demikian, warga yang tinggal di kawasan lereng Merapi wilayah Klaten, Jawa Tengah, memilih menjauh dan meninggalkan rumah mereka. Warga merasa takut dengan munculnya kilat di puncak Merapi dan suara gemuruh.
Daftar Tempat Charging Mobil Listrik di Tol Trans Jawa saat Mudik Lebaran 2024


Koordinator Radio Lintas Merapi, Sukiman menceritakan bahwa aktivitas Gunung Merapi mulai mengeluarkan suara gemuruh usai sahur atau sekitar pukul 04.00 WIB. Suara itu dibarengi  dengan kilatan cahaya di puncak Merapi.


"Warga bingung dan takut karena suara gemuruh cukup lama. Sementara itu mereka tidak bisa melihat view gunung karena kabut tebal. Kalau gunung terlihat, saya yakin warga tidak akan keluar rumah,"  kata dia kepada
VIVAnews,
Senin, 22 Juli 2013.


Karena itu, warga memilih untuk pindah ke lokasi yang lebih aman. Kata Sukiman, sempat terdengar gemuruh yang cukup kencang seperti ledakan. "Ada beberapa warga lari karena panik dan takut," katanya.


Karena ketakutan warga di kawasan yang tinggal di lereng Merapi dan Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dievakusi ke tempat yang lebih aman di Kantor Kecamatan Kemalang, Klaten.


Saat ini warga di sekitar lereng Merapi, disebutkan dia, sudah mulai meninggalkan lokasi evakuasi. Hanya saja, mereka masih di luar rumah dan berkumpul di jalan-jalan.


"Mereka di luar untuk melihat-lihat gunung karena sekarang sudah mulai cerah dan tidak tertutup kabut lagi. Sedangkan suara gemuruh juga sudah tidak terdengar," katanya lagi.


BPPTK mencatat peningkatan aktivitas Gunung Merapi pada pukul 04.15 WIB. Seismograf bergoyang di duga guguran di susul beruntun dengan dugaan adanya hembusan ke atas lurus.


"Cuaca sempat mengalami kabut tebal dan arah angin sedikit ke arah barat laut. Pukul 04.50 WIB, dinyatakan aman untuk warga tidak perlu adanya evakuasi. Tertutup bagi pendaki," kata Kasi Gunung Merapi BPPTK Yogyakarta, Sri Sumarti.


Ditambahkan Sri, dampak hembusan berupa terbawanya material abu dan pasir menyebar ke beberapa wilayah yang diikuti bau sulfur belerang.


"Kesimpulan aman terkendali dengan tetap menjaga kewaspadaan," katanya. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya