Kapal Imigran Karam, Sudah 9 Orang Ditemukan Tewas

Mayat Imigran Gelap
Sumber :
  • Reuters

VIVAnews - Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban kapal karam yang mengangkut imigran di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Cianjur Selatan, Jawa Barat, Rabu 24 Juli 2013. Puluhan pencari suaka ke Australia yang masih terampung-ampung di laut masih dalam pencarian.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Martinus Sitompul, mengatakan, sudah ada 189 orang imigran yang berhasil diselamatkan dan sudah dibawa ke tempat penampungan. Sementara korban meninggal sudah mencapai 9 orang.

"Ditemukan 189 orang yang selamat, 9 orang meninggal dunia. Puluhan imigram masih dicari," jelasnya saat dihubungi melalui telepon kepada VIVAnews, Rabu, 24 Juli 2013.

Disinggung perihal berapa imigran yang hilang pihaknya masih belum bisa memastikan, namun diperkirakan imigran yang berada di dalam kapal mencapai 200 orang.

"Belum ketemu daftar penumpang, kalau ada akan tahu berapa jumlah pastinya," katanya.

Diberitakan sebelumnya, kapal pengangkut imigran yang akan menuju Australia karam di Pantai Jayanti, Kecamatan Cidaun, Cianjur Selatan, Jawa Barat, sekitar pukul 03.00 WIB.

Kebakaran Toko Bingkai di Mampang, Lima Mobil Damkar Dikerahkan

Diduga penyebab karamnya kapal selain melebihi kapasitas karena terhempas ombak besar sehingga kapal pecah. Imigran yang berada di kapal berasal dari Sriangka, Banglades, Iran, Irak dan Bahrain. Mereka akan mendatangi Australia untuk mencari suaka.

Sejak tahun 2001 silam, sebanyak 1.000 orang dilaporkan tewas dalam perjalanan menuju ke Pulau Christmas yang berada di teritori Australia. Tahun ini, sudah ada15 ribu pencari suaka yang tiba di Negeri Kangguru itu dengan menggunakan kapal.

Pada Jumat kemarin, Perdana Menteri Kevin Rudd mengumumkan kebijakan baru untuk mencegah tingginya jumlah pengungsi manusia kapal yang menuju Australia melalui Indonesia. Dalam kebijakan itu, para pencari suaka yang tiba di Australia akan dikirim ke fasilitas penahanan sementara di Papua Nugini untuk diproses.

Menurut Rudd, kebijakan ini perlu dilakukan demi menyampaikan pesan jelas kepada para penyelundup manusia untuk berhenti mengirimkan manusia kapal ke Australia.

"Kami terlalu banyak melihat peristiwa kapal yang tenggelam. Terlalu banyak orang-orang tak berdosa hilang di lautan luas," ujar Rudd.

Sebagai imbalan karena mau menerima para pencari suaka tersebut, PNG dijanjikan akan menerima kesepakatan investasi. Namun kebijakan itu dikritik para politisi PNG.

Menurut mereka kesepakatan itu dapat meningkatkan ketegangan politik di PNG. Menurut juru bicara kelompok opisisi, Tobias Kulang, melalui kesepakatan tersebut, PNG seolah dijadikan tempat pembuangan bagi para pencari suaka.

"Ini merupakan kinerja yang memalukan dari Pemerintah Australia. Mereka merupakan negara kaya dan mampu menyalurkan dananya ke negara miskin lainnya," kata Kulang.

Sementara Menteri Imigrasi Australia, Tony Burke, berjanji akan menyelidiki laporan yang menyebut terjadi tindak kekerasan di fasilitas penahanan sementara di PNG. Dia bahkan mengatakan akan berangkat ke Pulau Manus, tempat fasilitas penahanan itu berada.

Menurut mantan manajer keamanan di sana, Rod St. George, beberapa tahanan diserang dan diperkosa selama ditahan di sana. Saking buruknya kondisi fisik tempat penahanan tersebut, George bahkan menyebutnya tidak layak untuk disebut sebagai kandang anjing.

Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado. .

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara Imbas Erupsi Gunung Ruang

Gunung Ruang mengalami peningkatan status menjadi level IV atau awas.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024