Wakapolri Oegroseno: Polisi Jangan Takut Mati

Peti jenazah almarhum Inspektur Dua (anumerta) Dwiyatna.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
VIVAnews
Bea Cukai Yogyakarta Beri Izin Tambah Lokasi Usaha untuk Produsen Tembakau Iris Ini
– Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Polisi Oegroseno meminta anggotanya untuk tidak takut mati dalam bertugas. Maraknya aksi penembakan polisi belakangan ini, kata dia, tak boleh menyiutkan nyali anggota Polri.

Gandeng IEP, Kemenag Buka Peluang Sinergi dengan Perguruan Tinggi Amerika

“Saya tidak takut mati. Kalau ketemu (ancaman) di jalan, akan saya tembak karena saya pegang pistol,” kata Oegroseno saat memberikan pengarahan pada puluhan anggota Paskibra di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Senin 19 Agustus 2013.
Melemah di Level Rp 16.220 per Dolar AS, Rupiah Diproyeksi Menguat


Oegro mengatakan, anggota polisi yang gugur saat bertugas mendapat posisi yang mulia. “Mereka akan diterima di sisi Tuhan. Kesempatan mati sebagai perwira polisi adalah kesempatan langka,” ujarnya.


“Kalau mati saat pensiun itu biasa. Tapi mati dalam bertugas adalah pahlawan. Pada saat pemakaman, almarhum akan diiringi oleh anggota lainnya, peti matinya akan dilapisi bendera merah putih. Intinya akan mendapat penghargaan yang tinggi dari negara,” kata Oegro.


Ia mengatakan, tugas polisi memang cukup berat, terlebih belakangan teror penembakan terhadap aparat kepolisian semakin merajalela. “Tapi jangan takut, meninggal dalam tugas itu pahlawan. Saya, Wakapolri, tidak pernah takut meski jalan sendiri,” ujar Oegro.


Polri menduga maraknya penembakan terhadap anggotanya terkait dengan aksi kelompok teroris. “Kuat kemungkinan teroris terlibat. Kami kan sudah bubarkan kamp-kamp pelatihan mereka di Poso. Jadi kemungkinan para teroris itu kembali ke kampung halaman. Ada yang ke Nusa Tenggara, Sulawesi, dan ke berbagai daerah di Pulau Jawa,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Polisi Boy Rafli Amar.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya