Harimau Diracuni, Petugas Kebun Binatang Jambi Diduga Mendalangi

Harimau Sumatera mati di kargo Garuda Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Rijanasser

VIVAnews - Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Balai Konservasi Sumber Daya AlamĀ  (BKSDA) Jambi terus melakukan penyidikan guna mengungkap pelaku yang meracuni harimau Sumatera, Peter dan sepasang Singa Afrika, Gebo (Sirosi) dan Sonia, di kebun binatang Taman Rimbo Jambi.

Sementara ini, sudah lima orang saksi yang diperiksa. Dua orang pemasok daging untuk makanan satwa, satu orang penjaga malam, dan satu orang keeper harimau dan singa.

Disampaikan Nurazman, Plh Kepala BKSDA Jambi, sejauh ini, keterlibatan orang dalam diduga sangat kuat menjadi dalang dalam kejadian ini. Karena, tidak mudah meracuni satwa buas ini.

"Sejauh ini belum bisa disimpulkan siapa pelakunya. Kami masih di Balai Penyidikan dan Pengujian Veteiner (BPPV) Regional II Bukit Tinggi Sumatera Barat untuk meneliti penyebab kematian Sonia," jelasnya, Selasa 27 Agustus 2013.

Menurutnya, BKSDA akan berupaya secepat mungkin untuk
menemukan siapa pelaku pembunuhan satwa ini. Jika terbukti melakukan pembunuhan, maka pelaku akan dikenakan UU nomor 5 tahun 1990, Pasal 40 ayat 2, dengan penjara 5 tahun dan denda Rp100 juta.

"Setelah didapatkan pelakunya, langsung kita sampaikan kepada media," katanya.

Gubernur menyesalkan

Parto Patrio Terbaring Lemah di RS Usai Operasi, Istri: Patah Hati Aku

Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA) minta penyidik
mengusut tuntas kasus matinya sepasang singa Afrika dan satu harimau Sumatera di Kebun Binatang Taman Rimba karena diracun.

"Saya minta ini diusut tuntas. Sayang sekali dua ekor singa yang didatangkan dari Bogor sudah kita tukar dengan dua harimau sekarang semuanya mati," katanya.

Gubernur minta pihak berwenang segera menemukan siapa pelaku pemberi racun jenis striknin kepada kedua jenis satwa primadona di Taman Rimbo ini. Termasuk kemungkinan adanya keterlibatan orang dalam perlu ditelusuri. Pasalnya, menurut gubernur, kecil kemungkinan orang luar masuk ke dalam kandang satwa dan memberi makan.

"Ini ada yang perlu kita curigai apakah itu orang dalam. Apa mungkin masyarakat dari luar bawa masuk makanan ke dalam dan membawa makanan sengaja ingin meracuni?, itu yang perlu dilakukan pemeriksaan," ujarnya.

Matinya satwa koleksi Bunbin Taman Rimba bukan pertama kali terjadi, beberapa tahun silam Sheila, harimau penghuni Taman Rimbo juga tewas dibantai di dalam kandang. Sementara Peter, harimau Sumatera yang mati sempat membuat heboh, karena lepas dari kandang.

Ditanya seringnya terjadi kesalahan serupa, HBA mengatakan bakal melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pengelolaan kebun binantang.

"Akan saya pelajari. Yang saya tahu laporan tentang 1 harimau dan dua singa mati, laporan dari kepala dinas dan UPTD mati karena diracun," sebutnya.

Gubernur mengaku masih menunggu hasil penyidikan yang dilakukan pihak berwenang. Termasuk juga evaluasi terhadap pihak pengelolanya, yakni dinas dan juga UPTD.

"Kan itu binatang-binatang langka tidak boleh dibunuh. BKSDA bisa melaporkannya ke Polisi," kata gubernur. (eh)

Kiper Indonesia U-23, Ernando Ari

Arkhan Fikri Gagal Penalti, Ini yang Dipikirkan Ernando Ari

Arkhan Fikri gagal melakukan tugasnya sebagai eksekutor penalti saat Indonesia U-23 vs Korea Selatan U-23 dalam perempat final Piala Asia U-23 2024, Jumat dini hari WIB.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024