Sumber :
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVAnews
– Rumah dua lantai bernuansa oranye-putih itu berdiri megah di pinggir jalan raya Pondok Indah Jakarta Selatan, tak terlalu jauh dari Pondok Indah Mal. Halaman depannya yang luas ditumbuhi pohon palem dan tanaman-tanaman lain. Di situ terparkir mobil Toyota Innova hitam, Mercedes-Benz hijau, dan Honda CRV hijau lumut. Itulah rumah Bunda Putri, istri pejabat eselon satu Kementerian Pertanian.
Nama Bunda Putri sendiri menyeruak ketika Jaksa Penuntut Umum KPK memutar rekaman penyadapan atas terdakwa kasus suap sapi impor mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan putra Ketua Majelis Syuro PKS Ridwan Hakim. Di dalamnya, terdengar pula suara wanita yang dipanggil Luthfi dan Ridwan dengan sebutan “Bunda Putri.”
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Proyek Ini jadi 'Game Changer'
Nama Bunda Putri sendiri menyeruak ketika Jaksa Penuntut Umum KPK memutar rekaman penyadapan atas terdakwa kasus suap sapi impor mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan putra Ketua Majelis Syuro PKS Ridwan Hakim. Di dalamnya, terdengar pula suara wanita yang dipanggil Luthfi dan Ridwan dengan sebutan “Bunda Putri.”
Bunda Putri terkesan punya pengaruh besar di lingkaran kekuasaan. Luthfi Hasan menyebut Bunda Putri bertugas “Mengkondisikan para pengambil keputusan agar keputusannya sesuai dengan apa yang dia mau.” Luthfi juga mengatakan pekerjaan Bunda Putri lebih berat ketimbang pekerjaan menteri. Sosok Bunda Putri makin misterius karena Ridwan tak mau membuka identitasnya kepada hakim. Ia hanya menyebut Bunda Putri sebagai “Mentor bisnis yang punya perkebunan pinang di Kalimantan.”
Adalah seorang pejabat di Kementerian Pertanian yang mengungkap sosok Bunda Putri itu kepada
VIVAnews
. Pejabat yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan, istri salah seorang pejabat eselon satu di Kementan kebetulan juga kerap disapa “Bunda Putri” di kalangan pegawai kementerian.
“Bunda Putri ini istri yang ketiga. Istri pertama sudah lama dicerai, dan istri kedua artis – masih muda tapi sudah diceraikan,” kata sumber
VIVAnews
itu, Selasa 3 September 2013, di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta. Menurutnya, Bunda Putri datang ke Kementan jika ada acara PKK.
Berdasarkan informasi yang dihimpun,
VIVAnews
lantas melacak jejak Bunda Putri sampai ke rumahnya di kawasan Pondok Indah. Salah seorang penjaga rumahnya, Joni, mengatakan majikannya sehari-hari merupakan pebisnis yang sibuk. Namun ia tidak tahu persis usaha apa yang ditekuni Bunda Putri.
“Saya kurang tahu bisnis di bidang apa saja. Yang pasti dia berbisnis dan bekerja. Sekarang dia sedang ke luar kota,” kata Joni di kediaman Bunda Putri yang memiliki luas sekitar 800 meter persegi. Menurutnya, Bunda Putri tinggal di rumah itu bersama keluarga, tidak seorang diri.
Didatangi banyak tamu
Heri, salah satu penjaga rumah tetangga Bunda Putri, mengatakan jarang melihat sang pemilik rumah. Namun menurutnya, rumah Bunda Putri sering kedatangan banyak tamu.
“Tamunya biasa datang mulai jam 5 sore. Biasanya mobil-mobil tamu diparkir di samping rumah itu, di lahan yang kosong itu,” kata Heri sambil menunjuk lahan kosong di sebelah kiri rumah Bunda Putri. Heri mengaku kerap penasaran dengan tamu-tamu Bunda Putri.
Ia pun pernah iseng bertanya kepada penjaga dan satpam di rumah Bunda Putri. “Saya kan selalu lewat di depan rumah itu kalau ke toko. Saya pernah tanya sambil bercanda pada satpam, ‘Wah, banyak tamu berarti banyak tip (uang) dong?’” kata Heri.
“Satpam rumah Bunda Putri kemudian menjawab, setiap ada tamu mereka memang sering dikasih duit oleh tamunya. Semua dapat. Mulai dari satpam, tukang kebun, sampai pembantu, semua dikasih duit,” ujar Heri. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Bunda Putri terkesan punya pengaruh besar di lingkaran kekuasaan. Luthfi Hasan menyebut Bunda Putri bertugas “Mengkondisikan para pengambil keputusan agar keputusannya sesuai dengan apa yang dia mau.” Luthfi juga mengatakan pekerjaan Bunda Putri lebih berat ketimbang pekerjaan menteri. Sosok Bunda Putri makin misterius karena Ridwan tak mau membuka identitasnya kepada hakim. Ia hanya menyebut Bunda Putri sebagai “Mentor bisnis yang punya perkebunan pinang di Kalimantan.”
