Julian: Tim Kecil Belum Bahas Lokasi Baru Ibu Kota

Mantan Presiden SBY.
Sumber :
VIVAnews
Jelang Hari Raya Idul Fitri, Persediaan BBM di Bali Masih Aman
- Saat melakukan kunjungan kerja ke tiga negara, yakni Kazakhstan, Polandia, dan Rusia, pada 1-7 September 2013, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali bicara soal pemindahan Ibu Kota Indonesia. Asal mula bergulirnya kembali isu itu karena Presiden SBY terkesan dengan Kota Astana, ibu kota Kazakhstan.

Tebar Berkah Ramadan 1445 H, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

"Presiden sangat terkesan dengan Kota Astana. Itu merupakan kota baru yang sengaja dibangun dan dirancang menjadi ibu kota. Memang infrastruktur, sarana dan prasarana di kota itu demikian baik," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, di Istana Negara, Selasa 10 September 2013.
Ada Kabar Jaksa Peras Saksi hingga Rp3 Miliar, KPK Bilang Begini


Tata Kota Astana yang begitu terencana membuat SBY memikirkan kembali wacana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke luar Jakarta. Menurut Julian, pemerintah sebenarnya telah membentuk tim kecil secara informal untuk menggarap konsep pemindahan ini. Akan tetapi, hingga kini pemerintah masih belum mengambil langkah-langkah serius yang mengarah pada pemindahan.


"Pemerintah memikirkan soal pemindahan ibu kota. Tapi kan belum pernah kita membahas tempat atau lokasi, kalau memang harus pindah dari Jakarta. Pertimbangan itu kan harus komprehensif. Harus menyeluruh," katanya.


Pemindahan ibu kota tidak bisa dilakukan semata-mata karena latar belakang masalah banjir dan kemacetan saja. Namun juga masalah lain yang mungkin akan dihadapi jika dipindahkan ke daerah lain.


"Tempat yang lain mungkin bebas dari banjir tapi belum tentu bebas dari masalah-masalah yang lain. Ini yang jadi pertimbangan bahwa pemindahan ibu kota menghindari dari masalah yang tidak diselesaikan lalu muncul masalah yang baru," ujar dia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya