Prabowo Dampingi Buruh Migran yang Terancam Hukuman Mati

Prabowo Subianto.
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodiq (Solo)
VIVAnews - Wilfrida, gadis asal Atambua, Nusa Tenggara Timur, terancam hukuman mati di Pengadilan Malaysia. Dia didakwa membunuh majikannya.
Mengenal Sepak Terjang Karier Alvina Elysia, Dirut Perempuan di Anak Perusahaan Pupuk Kaltim

Tersentuh nasib buruk yang menimpa gadis itu, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bertolak ke Malaysia, siang ini, Sabtu 28 September 2013. Prabowo akan memantau jalannya persidangan yang dijadwalkan Senin, 30 September.
Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

"Saya kira termasuk korban human trafficking. Dia ke sana dengan paspor yang tanggal lahirnya dipalsukan," kata Prabowo sebelum bertolak di Bandara Halim Perdanakusuma.
TNI Berduka, Letkol Marolop Meninggal Dunia 2 Hari Usai Serahkan Jabatan Komandan Kodim di Papua

Prabowo menjelaskan, Wilfrida berasal dari keluarga miskin di daerah Belu Atambua. Bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia, gadis itu kerap disiksa majikannya.

"Dalam kondisi tersebut, ternyata memang seolah-olah, penanganannya kurang intensif," ujarnya.

Menurutnya, selama proses hukum Wilfrida seakan tak diperhatikan oleh pengacaranya. "Karena itulah saya berupaya dengan kontak-kontak saya di Malaysia, untuk hanya membantu," ujarnya.

Meski begitu, Prabowo menegaskan dia menghormati hukum yang berlaku di Malaysia. Kedatangannya sebagai bentuk kepeduliaan karena ada anak bangsa yang tengah menghadapi ancaman hukuman mati di negeri orang.

"Rakyat kita banyak bekerja (di Malaysia). Sebagai tamu, harus patuh dengan sistem hukum di negara itu. Jadi tidak boleh dengan cara terlalu menekan atau keras, harus dengan upaya tulus untuk membantu," kata mantan Danjen Kopassus itu.

Prabowo menjelaskan, kedatangannya kali ini merupakan kali kedua. Pertama, dia menjenguk Wilfrida pada 14 Septemberr lalu. Saat itu digelar sidang dimana Jaksa yang mendakwa Wilfrida menghadirkan 20 saksi. Sidang berikutnya berlangsung Senin pekan depan.

"Wilfrida mengatakan butuh bantuan. Akhrnya saya minta tolong lawyer terkemuka di sana," ujarnya.

Menurut Prabowo, sebelum langkah itu diambilnya, dia telah menghubungi Kedutaan Besar RI di Malaysia, tetapi tidak ada respons yang menggembirakan.

"Saya terpaksa melakukan tindakan untuk suatu upaya, bahwa nantinya ada upaya diambil alih oleh pemerintah Indonesia, saya bersyukur." (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya