- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVAnews - Sidang suap kuota sapi impor daging sapi di Kementerian Pertanian, Jumat 11 Oktober 2013, kembali membuat majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi naik darah. Kali ini rasa geram para hakim ditujukan kepada Ahmad Fathanah. Sebab dalam kesaksiannya, Fathanah kerap berbelit-belit. Fathanah yang juga terdakwa kasus pencucian uang itu dianggap tidak jujur saat menjelaskan soal uang yang diberikan kepada mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq.
"Ada kesan saudara menutupi sesuatu. Jadi bicara jujur saja. Kita bisa menilai jawaban saudara. kami sudah bertahun-tahun jadi hakim," ujar hakim anggota Sutio J A kepada Fathanah yang diperiksa sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor, Jakarta.
Mulanya Fathanah ditanya soal uang sebesar Rp300 juta yang diberikannya kepada Luthfi di RS Abdi Waluyo. Ia berdalih uang itu diberikan untuk melunasi utangnya kepada mantan anggota Komisi I DPR itu.
"Itu permintaan ustaz, 'mana kewajiban ente'," tutur Fathanah menirukan ucapan Luthfi saat itu.
Fathanah mengaku lupa besaran jumlah utangnya kepada Luthfi sejak tahun 2004 itu. Ia pun mengaku tak punya catatan pembukuan utangnya kepada Luthfi. Hakim anggota, I Made Hendra, kemudian menyinggung keterangan Luthfi di persidangan kemarin yang juga mengaku tidak memiliki catatan.
"Kata Luthfi dia tidak punya pembukuan utang, saudara tidak catat juga utang saudara?" ujar hakim.
"Saya pernah catat dulu, tapi kan saya diambil (ditangkap) dengan catatan-catatan itu," jawabnya.
Ketua Majelis Hakim Nawawi rupanya sejak awal juga memperhatikan gelagat Fathanah yang resah saat menjawab pertanyaan-pertanyaan hakim. Ia mendesak Fathanah untuk bicara jujur demi meringankan hukumannya.
"Kalau saudara jujur, ini kan bisa dijadikan catatan prestasi yang bisa meringankan hukuman saudara."
"Kalau orang yang jujur, bicara sesuai apa yang memang dilakukannya, biasanya bisa langsung mudah menjawab. Karena tidak perlu waktu untuk merangkai kejadian yang sebenarnya tidak ada," kata hakim Nawawi.
Nawawi juga menyinggung arti nama Fathanah yang dalam ajaran agama Islam merupakan salah satu sifat rasul, yakni bijaksana dan cerdas.
"Tapi yang saya lihat saudara ini cerdas membolak-balikan, semua dibolak-balik oleh anda. Jawab saja yang jujur, yang benar," tegasnya.
Mendengar desakan hakim ini, Fathanah hanya tersenyum dan mengangguk. "Saya bicara benar majelis, saya jujur, karena sudah disumpah," tuturnya.
Kamis kemarin, majelis hakim juga dibuat kesal dengan jawaban-jawaban yang disampaikan terdakwa kasus serupa Luthfi Hasan Ishaaq yang dinilai tidak jujur. Hakim bahkan sempat .
(ren)
Rendahnya Literasi Keuangan Picu Meningkatnya Korban Pinjol Ilegal
Tingkat Literasi keuangan yang rendah di Indonesia bagaikan bom waktu yang siap meledak. Hal ini terbukti dengan semakin maraknya kasus masyarakat yang terjerat pinjol
