Masa Amnesti Berakhir, TKI Diminta Waspada Provokasi

Selamatkan TKI TKI not for sale
Sumber :
  • ANTARA

VIVAnews - Di saat genting jelang berakhirnya masa amnesti yang jatuh pada hari Minggu, 3 November 2013, masih ada saja segelintir orang yang memprovokasi agar situasi di KJRI kembali rusuh.

PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI), Tatang Budi Utama Razak, menyebut ada sebuah pesan pendek (SMS) masuk ke ponselnya dan mengajak agar para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kembali berbuat onar. Namun Tatang tidak merinci kapan SMS itu dikirim.

"SMS itu berisi apabila izin tidak segera diproses, maka mereka akan menduduki KJRI. Tapi itu hanya salah satu contoh yang dilakukan segelintir orang saja," kata Tatang ketika dihubungi VIVAnews.

Sejak tiba di Jeddah pada awal pekan lalu, Tatang telah mengimbau kepada para TKI agar tetap tenang menghadapi berakhirnya masa amnesti.

Dia minta TKI agar hanya percaya informasi yang dikeluarkan Kedutaan Besar RI di Riyadh dan KJRI, karena sebagian besar karakter para pahlawan devisa itu masih lugu.

"Umumnya para TKI yang melebihi batas waktu tinggal (overstayer) kan masih lugu, sehingga mudah terprovokasi informasi yang belum tentu kebenarannya," kata dia.

Tatang menyebut, kelompok yang kerap melakukan provokasi berasal dari golongan WNI yang memiliki akses ke jaringan sosial, media dan LSM. Mereka berdemonstrasi, mencari perhatian dan menuntut Pemerintah agar segera memulangkan para TKI.

"Kelompok ini juga pernah mengaku sebagai orang dari KJRI dan menipu. Nah, sasaran mereka biasanya para TKI yang saya sebut lugu tadi," kata Tatang. 

Untuk mengantisipasi aksi kerusuhan pada bulan Juni lalu terulang, Kemlu telah menambah personel pengamanan di dalam gedung KJRI. Personel pengamanan itu, ujar Tatang, sudah ditambah sejak terjadi kerusuhan yang menewaskan satu tenaga kerja wanita.

"Kami menambahkan personel pengamanan karena di bagian dalam KJRI tidak ada pengamanan dari Polri. Tidak adanya petugas keamanan di bagian dalam, disebabkan kami percaya bahwa para TKI tidak akan berbuat onar. Tapi karena adanya provokasi dari segelintir orang, sehingga jadi rusuh seperti kemarin," ujarnya.

Sementara untuk pengamanan di bagian luar gedung KJRI, lanjut Tatang, menjadi tanggung jawab Pemerintah Saudi. Antrean pengurusan dokumen di depan gedung KJRI, ungkap Tatang, sudah mulai diatur.

"Tidak boleh ada lagi penumpukkan massa di depan kantor KJRI," kata dia.

Saat ini, kata dia, situasi di depan KJRI masih aman terkendali. Belum terlihat aksi mencurigakan yang dapat memicu terjadinya kerusuhan. (umi)

ODGJ Ngamuk di Cengkareng, Mau Tikam Kakaknya

ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos

Seorang pria berinisial A yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mengamuk hingga nyaris menikam keluarganya sendiri. Untung

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024