"Indonesia Harus Terima Kasih ke Edward Snowden"

Edward Snowden
Sumber :
  • REUTERS/Ewen MacAskill/The Guardian/Handout
VIVAnews –
Polisi Tetapkan TikToker Galih Loss Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penodaan Agama
Penyadapan dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Australia terhadap Indonesia. Aksi ini terbongkar setelah
Sydney Morning Herald
Presiden PKS: Kami Belum Dapat Pasangan Ajukan Hak Angket
(SMH), beberapa waktu lalu, menurunkan berita soal penyadapan Badan Intelijen Australia (DSD) dan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) terhadap Indonesia.
Apindo Sebut Keputusan MK Beri Kepastian Investasi dan Ekonomi

Laporan media Australia itu berdasarkan keterangan dari mantan kontraktor NSA, Edward Snowden, yang kini mendapat suaka dari Rusia setelah menjadi buronan AS.


Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, Sabtu 9 November 2013, mengatakan dalam etika diplomatik, tidak pantas melakukan penyadapan terhadap kepala negara. Terlebih kepada negara-negara sahabat.


"Tapi kita memang harus selalu berasumsi disadap dan kita harus berhati-hati sekali," kata Dino Patti Djalal di acara peluncuran bukunya berjudul "
Nasionalisme Unggul: Bukan Hanya Slogan
" di Jakarta.


Kata dia, dengan merebaknya aksi penyadapan dari negara lain, tantangan terbesar Indonesia saat ini adalah meningkatkan pertahanan keamanan. Khususnya menguatkan
cyber security.


"Kalau bicara keuggulan, kita tak mungkin unggul kalau tak bisa mengatasi masalah
cyber security
ini. Dan yang penting kita harus menyadari potensi kita besar, karena orang-orang IT kita banyak dan kreatif. Tentunya mereka harus dibina serta difasilitasi," ujarnya.


Menurutnya, karena bersifat intelijen, sangat sulit mengklarifikasi adanya penyadapan. "Informasi intelijen itu biasanya susah diklarifikasi karena dunianya memang begitu, kegiatan yang berhubungan dengan intelejen akan sulit dicari penjelasannya," kata dia.


Saat ini, kata Dinno, Indonesia sudah menyampaikan protes kepada pihak AS. Pihak kedubes AS di Indonesia juga sudah dimintai penjelasan. "Tapi saya tekankan, saya menjadi diplomat sudah 27 tahun dan duta besar tiga tahun. Dalam profesi ini (diplomat), kita harus selalu berasumsi disadap karena memang medannya seperti itu," jelasnya.


Meski begitu, Indonesia juga harus berterima kasih dengan merebaknya isu penyadapan ini. Khususnya kepada Snowden. "Kalau mau jujur kita harus terima kasih kepada Snowden. Kalau
nggak
kita
nggak
akan tahu," ucapnya.


Dino mengakui, setelah merebaknya isu penyadapan ini, hubungan Indonesia dengan AS menjadi sedikit terganggu. Karena itu, kata dia, isu ini harus segera diselesaikan. "Mudah-mudahan ke depan bisa dihindari," kata dia. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya