Anak Maksimal Menonton TV Dua Jam

VIVAnews - Tayangan untuk anak-anak di televisi dianggap sudah berlebih. Menurut Ketua Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA Kidia), Bobby Guntarto, tayangan anak di seluruh televisi jika dijumlahkan bisa mencapai 18 jam per hari.

"Anjuran kita, anak-anak tidak boleh lebih dari 2 jam sehari. Ini kita lihat saja, masa pukul 7 malam masih ada tayangan untuk anak-anak," kata Bobby saat ditemui di FX Plaza, Senayan, Jakarta, Kamis 2 April 2009.

Pada dasarnya, tambah dia, anak-anak sebaiknya aktif dalam kegiatan di luar rumah. Televisi justru membuatĀ  aktivitas dan sosialisasi anak berkurang, anak cenderung hanya duduk pasif menonton daripada bermain dengan anak lainnya. Akibatnya, keterampilan emosi dan sosial anak tidak terasah dengan baik.

Ditambahkan Bobby, tayangan televisi akan memberikan pengaruh pada anak. Sebab, anak-anak cenderung meniru tayangan televisi. "Banyak tayangan kekerasan yang diulang-ulang, perilaku anak dapat terpengaruh," tambah dia. Meski berlabel tayangan untuk anak, tak semua program baik dan patut ditonton anak-anak.

Untuk mengontrol tayangan televisi yang ditonton anak, peran keluarga terutama orang tua sangat penting. Untuk itu, sama sekali tak dianjurkan menaruh televisi di kamar anak. "Televisi harus ditaruh di ruang keluarga. Hal ini sebagai kontrol, tayangan apa yang sedang ditonton anak," kata Bobby.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024