Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVAnews -
Sejumlah tetangga sudah berkumpul di rumah Agus Suroto, asisten masinis kereta api nomor KA 1131 di Sambong, Blora, Jawa Tengah, Selasa 10 Desember 2013. Mereka menunggu kedatangan jasad Agus yang tewas terpanggang saat KA itu menabrak truk tangki bensin, Senin kemarin.
Ditemani kerabat dan tetangga, ibu Agus bernama Suminah tampak syok berat mendapat kabar anak bungsu kesayangannya menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di pintu perlintasan Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan. Sambil menangis, Suminah mengatakan, Agus anak yang berbakti kepada orangtua.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
Ditemani kerabat dan tetangga, ibu Agus bernama Suminah tampak syok berat mendapat kabar anak bungsu kesayangannya menjadi korban tewas dalam kecelakaan maut di pintu perlintasan Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan. Sambil menangis, Suminah mengatakan, Agus anak yang berbakti kepada orangtua.
"Terakhir, dia telepon tanggal 2 (Desember). Dia bilang mau kirim uang gajinya untuk saya tabung," kata Suminah sambil terus menangis. Sejumlah kerabat berusaha menghibur Suminah dengan berbagai cara.
Suminah (48) mengaku tak punya firasat apapun akan kehilangan anaknya itu. Menurut dia, Agus memang jarang pulang ke Blora. Kalaupun pulang, Agus jarang menginap dan langsung kembali ke Jakarta. "Dia baru kerja 7 bulan," imbuh Suminah.
Setelah lulus tahun 2006, Agus sempat kuliah, tapi
drop out
. Pemuda 24 tahun itu kemudian sempat bekerja di tempat lain. Sejak 7 bulan lalu, dia bekerja sebagai asisten masinis.
Sejumlah warga tetangga dan pegawai PT KAI Stasiun Cepu terus berdatangan ke rumah duka. Ayah Agus, Singo Sarjan (63) mengaku belum tahu kapan persis jasad anaknya akan tiba di rumah duka. Keluarga berencana memakamkan Agus di desa kelahirannya itu. (Laporan: Dewi Rina Handayani, tvOne Jawa Tengah | umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Terakhir, dia telepon tanggal 2 (Desember). Dia bilang mau kirim uang gajinya untuk saya tabung," kata Suminah sambil terus menangis. Sejumlah kerabat berusaha menghibur Suminah dengan berbagai cara.
