- Antara/ Noveradika
VIVAnews - Tujuh orang dari rombongan MTS Miftahul Ulum, Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, terseret gelombang Pantai Baron, Gunungkidul, Yogyakarta, Senin, 16 Desember 2013. Dua korban ditemukan dalam kondisi meninggal, tiga ditemukan dalam keadaan selamat dan dua korban hilang dan masih dalam pencarian tim SAR.
Menurut Siti Qomariyah salah satu guru pendamping mengatakan kejadian berawal saat sejumlah siswa yaitu Septian Ariyanto (14), Pujiyanti (14), Dian Ariyani (14) dan Aulia Jihan (14) dan Novita Wahyu (14) yang sedang berenang tiba-tiba diterjang gelombang.
"Gelombang menerjang mereka. Seharusnya mereka berkumpul untuk makan siang bersama sekitar pukul 11.30 WIB," katanya, Senin 16 Desember 2013.
Melihat siswanya tergulung ombak, dua orang guru bernama Widodo (45) dan Eko Nugroho (28) berusaha membantu. Nahas keduanya ikut terseret ombak.
"Pak Widodo, Pak Eko dan Aulia Jihan berhasil diselamatkan oleh tim SAR. Namun 3 siswa yang lainnya hilang digulung ombak besar," jelasnya
Surisdiyanto, sekertaris SAR Pantai Baron mengatakan, dalam pencarian dua siswa berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Korban bernama Dian Ariyani dan Novita Wahyu.
"Saat ini masih ada dua orang yang belum ditemukan," katanya.
Menurut Surisdiyanto, seluruh korban diduga terseret arus bawah yang bermuara di Pantai Baron. Tim SAR menurutnya, mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian korban karena kondisi air sedang keruh.
"Kami akan terus melakukan pencarian sampai tujuh hari kedepan," katanya.
Rombongan wisatawan dari MTS Miftahul Ulum, Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang berjumlah 155 siswa, datang ke Pantai Baron dengan menggunakan dua bus. Sebelumnya, rombongan ini sempat mengunjungi Pantai Indrayanti dan setelah dari Pantai Baron akan dilanjutkan mengunjungi Museum Dirgantara dan Malioboro.
"Kunjungan ini untuk mengisi libur usai ujian akhir semester," kata Siti Qomariyah. (adi)