Pengakuan Pemuda, Pemerkosa Bocah SD dan Ratusan Ayam

Asep Solehudin (17), pelaku pemerkosa siswi SD
Sumber :
  • Ipung S Munawar/VIVAnews

VIVAnews - Sidang perkara perkosaan bocah sekolah dasar (SD), 300 ekor ayam dan sejumlah kambing, dengan terdakwa seorang pemuda, 17 tahun, kembali digelar Kamis 19 Desember 2013 di Pengadilan Negeri Tasikmalaya. Sidang itu digelar dengan agenda pembacaan tuntutan oleh Jaksa Penuntut Umum.

Tapi sidang rupanya tidak berlangsung lama. Ketua Majelis Hakim Motur Panjaitan memutuskan untuk memeriksakan kejiwaan terdakwa ke pskiater. Ini akibat pengakuan terdakwa yang juga memerkosa ratusan ayam dan sejumlah kambing. Perilaku itu dinilai tidak normal, dan menjadi alasan majelis hakim menunda tuntutan.

Di luar ruang sidang, pemuda ini mengaku nekat berbuat asusila karena kerap melihat video porno. Sebelum diperkosa, ayam terlebih dahulu dicekik agar tidak gaduh saat disetubuhi.

Pertengahan Oktober lalu, terdakwa asal Kampung Sukamenak, Cimanuk, Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya ini ditangkap polisi setelah memerkosa siswi SD berusia enam tahun. Tak cukup dengan perbuatan laknat itu, terdakwa dengan keji membuang korban ke laut. Beruntung, nyawa bocah malang itu berhasil diselamatkan oleh seorang nelayan.

Penyimpangan seksual yang dialami terdakwa semakin terungkap saat sejumlah saksi dihadirkan di hadapan persidangan sebelumnya.

Usai terbongkarnya kasus ini, warga berencana membuat pos pengaduan untuk pemilik ayam yang jadi korban. Soalnya ada laporan bahwa banyak ayam mati tiba-tiba dengan leher patah dan dubur lecet.

Seorang warga, Agus, 28 tahun, mengaku sekitar 20 ekor ayam jenis Arab miliknya mati akibat diperkosa terdakwa.

Agus sempat memergoki terdakwa keluar dari kandang ayamnya. Tapi, saat itu dia tidak menuntut. Ia hanya menegur terdakwa agar tidak mengulangi perbuatannya. Kini ayam yang tersisa milik Agus hanya sekitar 10 ekor saja.

Sementara pemilik ayam lainnya yang jadi korban, Yana, mengaku sudah 20 ekor ayamnya mati akibat diperkosa terdakwa.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Laporan Ipung S Munawar| tvOne Tasikmalaya

Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024