Derita Diki, Bocah Gizi Buruk di Banten

Diki Wahyudi, Anak Gizi Buruk di Banten
Sumber :
VIVAnews -
Sempat Berhadapan dengan Maut, Chicco Jerikho Akui Jadi Semakin Dekat dengan Tuhan
Diki Wahyudi sudah berusia 14 tahun. Tapi, beratnya tak lebih dari 10 kilogram. Berat badan yang ideal untuk anak dua tahun.

Setelah Lepas Hijab, Putri Ridwan Kamil Tegaskan Tak akan Kenakan Pakaian Terbuka

Tubuh bocah itu terus mengecil. Tulangnya menonjol, seperti mau keluar dari kulitnya. Kondisi ini sudah diderita sejak tujuh tahun lalu. Dia menderita gizi buruk.
Hasil Liga Champions: Comeback PSG dan Borussia Dortmund, Barcelona dan Atletico Madrid Nangis Darah


Bocah itu tinggal di sebuah gubuk sederhana di kampung Lelang Baru, Desa Sidamukti, Kecamatan Panimbang, Pandeglang, Banten. Bersama kedua orangtuanya, Elis dan Anto.


Diki sudah tak bisa beraktivitas layaknya anak seusianya. Merasakan bangku sekolah dan berlarian bersama teman-teman. Tubuhnya terus melemah. Berdiri pun dia tak kuasa. Diki hanya bisa berbaring di atas tikar di ruang tengah istananya.


Di balik penderitaannya itu, Diki menyimpan cita-cita mulia. Dia ingin menjadi dokter. Alasannya mulia. Supaya bisa menyembuhkan orang-orang yang sakit.   

 

Elis, sang ibu, Senin 27 Januari 2014, mengaku sudah pernah membawa buah hatinya untuk berobat beberapa waktu lalu.  Ke Puskesmas, hingga dirujuk ke RSUD Pandeglang. Di rumah sakit itu, Diki sempat dirawat selama satu bulan.


Namun, karena keterbatasan biaya, Elis menghentikan perawatan. Suami yang hanya seorang nelayan, tak mampu mengeluarkan biaya untuk merawat buah hatinya. Untuk makan sehari-hari saja masih sering kurang.


Meski kondisinya tak kunjung membaik, tapi Diki tak pernah sedikit pun memupuskan cita-citanya menjadi seorang dokter. Mungkin hanya uluran tangan dermawan yang bisa mewujudkan cita-cita mulia Diki itu.


Kesenjangan ekonomi 

Setelah lepas dari Jawa Barat pada 2000, ekonomi Banten mulai beringsut. Kemajuan mulai terlihat. Meski kemiskinan masih banyak menjerat warga dan terasa begitu sulit diatasi.


Pendapatan Asli Daerah pada 2013 sudah mencapai Rp4 triliun. Melonjak jauh dari PAD 2001- pada tahun awal provinsi itu - yang jumlahnya Rp500 miliar. Bahkan, 70 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah disumbang dari PAD. Tentu ini sudah bisa dibilang daerah mandiri dan kaya.


Namun, ironis. Dari penelusuran ANTV, diketahui bahwa kemiskinan di Banten masih banyak. Warga miskin Banten pada Maret 2013 tercatat 656.243 orang atau sekitar 5,74 persen. Angka ini melonjak sekitar 8000 jiwa bila dibandungkan September 2012 yang saat itu pada kisaran 5,71 persen.


Saksikan selengkapnya video penelusuran Cakrawala ANTV di


Laporan Anggit Gunadi, ANTV Pandeglang Banten
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya