1.000 Lampion Hiasi Langit Solo

Dieng Culture Festival 2013 - Lampion
Sumber :
VIVAnews - Malam penutupan Solo Imlek Festival 2014 ditandai dengan pelepasan 1.000 lampion ke langit Solo pada Rabu malam, 29 Januari 2014. Tak pelak, langit Solo yang sebelumnya terlihat mendung gelap, berubah menjadi bertaburkan cahaya dari sinar lampion.
6 Cara Ampuh dan Mudah Bersihkan Mika Lampu Mobil yang Kusam

Pantauan VIVAnews, arena pameran Solo Imlek Festival yang dipusatkan di halaman Benteng Vastenburg telah dipenuhi pengunjung dari berbagai kalangan masyarakat. Selain ingin melihat dari dekat stand-stand pameran dan pentas seni, mereka juga ingin melihat proses pelepasan ribuan lampion.
Trade Minister Reveals Cause of Onions Price Hike

Pelepasan lampion menyambut Imlek baru pertama kali digelar di Solo. Prosesi pelepasan lampion ini meniru dari prosesi serupa yang dilaksanakan setiap tahun saat penutupan prosesi perayaan Waisak di Candi Borobudur. Oleh sebab itulah, pihak panitia mengusung prosesi seperti itu dibawa ke Solo untuk menyambut Imlek dan sekaligus menutup acara Solo Imlek Festival yang telah berlangsung sepekan.
Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Sebelum prosesi pelepasan dimulai, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, yang hadir di panggung utama mengajak kepada semua masyarakat yang hadir di halaman Benteng Vastenburg untuk menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya. Setelah itu, prosesi dilanjutkan dengan pembacaan doa untuk keselamatan bangsa dan negara.

Setelah itu, walikota bersama perwakilan tokoh masyarakat keturunan Tionghoa langsung turun dari panggung untuk mengawali prosesi pelepasan lampion. Mereka masing-masing membawa satu lampion yang warnanya berwarna-warni, tidak hanya warna putih seperti lampion di Candi Borobudur.

Setelah ada aba-aba untuk penyalaan api, mereka pun langsung menyalakan api sambil memegang lampionnya. Setelah dirasa cukup kuat untuk terbang, mereka pun langsung melepasnya ke langit.

Pelepasan yang dilakukan Walikota Solo itu langsung diikuti oleh ratusan pengunjung yang telah membawa lampion. Mereka secara serentak langsung menyalakan dan melepaskan lampion.

Pemandangan di langit Kota Solo pun langsung berubah dengan keindahan cahaya lampion yang berwarna-warni. Aksi pelepasan itu pun terus berlangsung hingga 30 menit ke depan, sebab terbatasnya tempat menyebabkan pihak panitia mengatur secara bergelombang untuk pelepasan lampion ke langit.

Salah satu pengunjung yang ikut melepaskan lampion, Fava Lia Maria, menyebutkan rela membeli delapan lampion untuk dilepaskan pada malam ini. Menurutnya, berdasarkan keyakinan dari masyarakat Tionghoa bahwa dengan melepas lampion diharapkan doa-doa serta harapan bisa sampai kepada Tuhan.

“Saya membeli delapan lampion karena doa dan harapan yang saya panjatkan ada delapan, seperti harapan keselamatan bagi keluarga, untuk diri sendiri, untuk keselamatan bangsa dan negara, doa supaya bencana alam yang melanda Indonesia segera berakhir dan harapan lainnya,” kata perempuan keturunan Tionghoa itu.

Humas Panitia Bersama Imlek 2014, Sumartono Hadinoto, mengatakan pihak panitia telah menyiapkan sekitar 1.000 lampion untuk dilepas ke langit. Berdasarkan laporan yang diterimanya bahwa dari jumlah lampion yang disediakan hampir habis. Pasalnya, banyak pengunjung yang membeli untuk dilepas secara bersamaan.

“Sungguh luar biasa antusiasme pengunjung untuk ikut meramaikan pelepasan lampion. Kita juga sangat puas acara pelepasan lampion sebagai prosesi penutupan acara Solo Imlek Festival berjalan dengan lancar,” kata dia. (one)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya