KRI Usman-Harun Dilarang ke Perairan Singapura, Ini Kata Pemerintah RI

PM Timor Leste Xanana Gusmao Kunjungi Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews -
Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Korea Khawatir karena Hal Ini
Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro memastikan, begitu tiba di Indonesia pada Juni 2014, KRI Usman Harun hanya akan digunakan di wilayah perairan Indonesia.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Pernyataan itu disampaikan Purnomo menjawab soal larangan agar KRI Usman Harun melintas perairan Singapura setelah tiba di Indonesia.
Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya


"KRI Usman Harun hanya akan berlayar di teritori Indonesia. Karena alutsista RI digunakan untuk melindungi negara RI. Tidak akan pergi ke mana pun," ujar Purnomo, Senin 10 Februari 2014 di kantornya.


Purnomo menambahkan, kapal ini mulai beroperasi di wilayah perairan Indonesia pada awal semester kedua. "Begitu tiba di tanah air, maka kapal tersebut akan masuk di dalam jajaran armada RI," kata Purnomo.


Dia menyebut, sudah lama Pemerintah Indonesia ingin memodernisasi alutsista militernya. Sebab sudah 15 tahun Indonesia tidak melakukan pembangunan kekuatan. Oleh sebab itu, mereka turut membeli tiga kapal perang jenis fregat buatan Inggris.


Selain dinamai Usman-Harun, dua KRI lainnya akan dinamai Bung Tomo dan John Lie. Ketiganya memiliki hubungan yang erat dengan TNI Angkatan Laut.


Sebelumnya, mantan koresponden media Singapura Straits Times, David Boey, mendorong agar Pemerintah Negeri Singa melarang KRI Usman Harun melewati perairan Singapura.


Boey khawatir apabila hal itu dilakukan, maka dapat membuka luka lama saat hubungan bilateral kedua negara tegang di tahun 1965 silam.


Selain menyarankan untuk tidak mengizinkan KRI Usman Harun melintasi perairan Singapura, Boey meminta AL Republik Singapura (RSN) sebaiknya secara sopan menolak semua latihan militer dengan kapal itu.


Entah untuk latihan perang dengan kode sandi "elang" atau konferensiĀ  tentang angkatan laut dan industri maritim bernama IMDEX.


Bahkan Komandan RSN diharapkan tidak melakukan kunjungan kehormatan ke dek kapal tersebut.


Menurut Boey bisa dibayangkan keanehan yang akan muncul di benak petinggi RSN ketika memasuki ruang petugas yang dilengkapi dengan foto kedua marinir TNI AL tersebut. Belum lagi ketika melihat nama keduanya menjadi saksi bisu kunjungan itu. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya