- Reuters/Beawiharta
VIVAnews - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa berharap Indonesia dan Singapura bisa sama-sama mengelola dinamika yang muncul setelah TNI menamai kapal yang dibeli dari Inggris, Usman Harun. Menurut Marty, Indonesia dan Singapura memiliki kepentingan dan komunikasi yang saling menguntungkan.
"Kami ingin proyeksikan pandangan bahwa tidak ada maksud untuk bermusuhan. Termasuk penamaan kapal. Tidak ada maksud untuk tidak bersepakat," kata Marty di gedung JCC, Jakarta, Selasa 11 Februari 2014.
Menurut Marty, Indonesia akan berkomunikasi dengan Singapura sebagai bentuk pendekatan. Dengan demikian, Marty berharap, tak ada permusuhan ke depannya. "Saya yakin Singapura juga akan dapat memahami pendekatan seperti itu. Jadi kita komunikasi terus," kata dia.
Marty pun yakin hubungan Indonesia dan Singapura tidak akan terganggu hanya karena masalah penamaan KRI tersebut. "Dalam beberapa akhir ini, hubungan Indonesia-Singapura berkembang. Jadi, Indonesia dan Singapura tidak terganggu," kata dia.
Sebelumnya, Singapura keberatan dengan penamaan KRI itu. Diberitakan sebelumnya, KRI itu diberi nama dua pahlawan Indonesia, yakni
Namun, bagi Singapura, kedua orang itu tak lebih dari teroris yang meledakkan Macdonald House di Orchard Road pada Maret 1965. Tiga orang meninggal dunia dan 33 lainnya terluka dalam insiden itu. (eh)