Naik KA ke Gunung Padang, Presiden SBY Mampir di Sukabumi

Presiden SBY
Sumber :
  • Twitter @SBYudhoyono
VIVAnews
Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, singgah di Sukabumi, Jawa Barat, dalam perjalanannya untuk meninjau situs Gunung Padang di Desa Cianjur, Jawa Barat, Selasa, 25 Februari 2014.

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel

Rombongan presiden yang berangkat dari Stasiun Bogor dengan Kereta Api Pangrango, berhenti di Sukabumi. Sebelum kereta berhenti, Presiden SBY terlihat berdiri di pintu kereta untuk melihat sambutan warga yang telah menunggu sejak pagi.
Prediksi Premier League: Fulham vs Liverpool


Presiden SBY kemudian turun dari kereta dan menyalami warga yang menyambutnya. Setelah beristirahat, rombongan kemudian kembali berangkat menuju Cianjur dengan Kereta Api Siliwangi.


Lagi-lagi SBY berdiri di pintu gerbang bersama Ibu Ani untuk melambaikan tangan kepada warga Sukabumi. Tidak ketinggalan, Ibu Ani yang membawa kamera terlihat merekam peristiwa itu dari atas kereta.


Salah seorang warga bernama Iis mengatakan, dia senang dapat melihat Presiden SBY. Iis tidak datang sendiri, dia juga menyertakan cucunya untuk melihat presiden.


"Senang bisa melihat Pak SBY secara langsung. Seumur hidup memang ingin sekali saya bertemu Pak SBY," katanya.


Saat kereta yang ditumpangi Presiden SBY  bergerak menuju Cianjur, banyak warga di sepanjang rel yang juga ingin melihat kereta lewat yang ditumpangi SBY melintas.


Saat berada di situs Gunung Padang, Presiden SBY akan menerima penjelasan dan meninjau undakan prasejarah itu. Setelah menjelajahi situs Gunung Padang, presiden dan Ibu Negara akan kembali ke Istana Cipanas.


Seperti dikutip setkab.go.id, Gunung Padang di Desa Karyamukti, Cianjur, Jawa Barat, merupakan punden berundak terbesar di Asia Tenggara, dan terdapat situs seluas 3 hektare di atas lahan tersebut. Fungsi Situs Gunung Padang diyakini sebagai tempat pemujaan sekitar 2.000 tahun sebelum masehi.


Pada tahun 2011, Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Andi Arief, membentuk tim peneliti katastrofi purba untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang situs megalith tersebut. Setelah 3 tahun penelitian, Presiden baru mendatangi situs ini hari ini. (eh)


Laporan: Mohamaad Akasah/ Sukabumi
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya