Megawati Jadi Pembicara di Acara Rembuq 1000 Desa

Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
Yusril Sindir Mahfud soal Narasi dan Petitum Gugatan Sengketa Pilpres Tak Sejalan
- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri berencana menghadiri berdiskusi secara offline dan online dalam acara Rembug 1000 desa di Desa Mekar Wangi, Kecamatan Cariu, Bogor, Rabu 12 Maret 2014, pukul 11.00.  Acara itu digelar menyusul ditetapkannya Undang-undang No 6 tahun 2014 tentang Desa.

Bareskrim Bongkar Sindikat BBM Pertamax Palsu, Manajer hingga Pengelola SPBU jadi Tersangka

Megawati akan menyampaikan ide-ide revitalisasi desa dikaitkan dengan implementasi UU Desa di hadapan ribuan kepala desa.
Kemenkominfo Menggelar Nobar Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"


Ketua Panitia acara ini, Irman Meilandi, berharap para perangkat desa mendapatkan pengetahuan, bahkan dapat memetakan strategi saat melaksanakan UU itu. ”Hal itulah yang melatarbelakangi para kepala desa berinisiatif untuk mengadakan kegiatan ini,” kata pria asal Desa Mandalamekar, Tasikmalaya ini.


Irman merupakan peraih penghargaan lingkungan internasional ”Seacology Prize 2011”. Baca artikel


Irman menambahkan kegiatan tersebut diisi dengan diskusi yang cukup padat melalui seminar dan workshop yang melibatkan banyak narasumber. Panelis yang akan berbagi ilmu dan pengalaman antara lain para kepala desa yang sukses membangun desa secara mandiri, penggiat pemberdayaan masyarakat, sejumlah pakar dan akademisi, hingga perwakilan parlemen yang terlibat dalam proses pembuat UU.

 

Irman juga menegaskan bahwa menghadirkan sosok Megawati sebagai narasumber bukan gerakan politik penggalangan suara jelang pemilu. Pendaulatan Megawati sebagai narasumber utama dalam rangka menggali konsep tentang revitalisasi desa yang pernah digaungkan pada masa pilpres 2009 silam.


”Ibu Megawati mengatakan Indonesia memerlukan kemandirian pangan dan revitalisasi desa," kata Irman.


Bagi perangkat desa dan kepala desa yang tidak hadir mengingat panitia tidak dapat menampung ratusan ribu desa di seluruh Indonesia, maka dialog juga dilaksanakan melalui
video conference.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya