Alokasi Tak Jelas, Menko Kesra Tahan Dana Bansos di Kementerian

Agung Laksono
Sumber :
  • VIVAnews/Irvan Beka

VIVAnews - Anggaran bantuan sosial (bansos) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) naik drastis. Alokasi dana bansos itu awalnya hanya Rp55,86 triliun dan kini naik menjadi Rp91,8 triliun.

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Menanggapi hal ini, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan instansinya akan menahan anggaran bansos kementerian yang belum jelas alokasinya. "Masih ditanda bintang (ditahan), sebelum diklarifikasi," kata Agung di kantor Presiden, Jakarta, Rabu 19 Maret 2014.

Menurut Agung, hampir di semua kementerian dana bansos ditahan. "Setahu saya yah, di Kementerian Agama, Kementerian Pertanian, juga ada di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal dan kementerian lainnya," kata dia.

Dana itu, akan terus ditahan sampai dana bansos itu jelas posisinya. "Mudah-mudahan paling lambat itu (habis pemilu)," kata dia. Kenaikan dana bansos itu, berdasarkan realisasi APBN yang dikeluarkan Kementerian Keuangan per Februari, karena ada disposisi beberapa alokasi anggaran.

Antara lain, pengalihan anggaran penerima bantuan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebesar Rp19,9 triliun, yang sebelumnya di alokasikan ke belanja barang, dipindah ke anggaran bansos.

Kemudian, ada pula perpindahan alokasi belanja modal dan barang ke anggaran bansos, karena memiliki karakteristik bantuan sosial. Anggaran itu, misalnya diperuntukkan bagi pengadaan mesin pertanian untuk petani miskin dan pengadaan rumah transmigrasi.

Tidak semua harus ditahan

Menteri Keuangan Chatib Basri, mengatakan penahanan dana bantuan sosial (bansos) harus dibicarakan dengan sungguh-sungguh. Sebab, jika semua dana bansos itu ditahan maka akan menimbulkan berbagai masalah.

Polisi Sebut Kecelakaan Beruntun di GT Halim Libatkan 9 Kendaraan

"Ada dana yang mesti keluar seperti dana jaminan kesehatan, kalau tidak dikeluarkan orang bisa sakit bayarnya pakai apa, rumah sakit operasinya pakai apa?" kata Chatib.

Sehingga, kata dia, harus dilihat apa kegunaannya. Jika dana itu diperlukan dan mendesak juga harus dikeluarkan. "Ada tunggakan rumah sakit Rp1,3 triliun, Bu Menkes juga pasti tanya, tunggakan profesi guru juga masih di situ. Jadi harus dilihat baik-baik dan jangan dibayangkan karena ini mau pemilu maka uang bisa dimainkan," ujar dia. (umi)

Pemain Real Madrid, Joselu

Man Utd Incar Penyerang Tua yang Bela Real Madrid

Manchester United tertarik pada penyerang tengah yang musim ini bermain untuk Real Madrid, Joselu. Man Utd sedang berupaya mencari celah guna mendapatkan pemain buruannya

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024