Pensiunan Polisi Aniaya Anak di Bawah Umur

VIVAnews - Ada-ada saja kelakuan salah seorang pensiunan polisi ini. Tugimin (54), tanpa sebab langsung memukuli anak di bawah umur berinisial Dd (15). Korban yang sedang mengambil air wudhu di musholla langsung dipukul dari belakang.

Dd tidak hanya dipukuli tapi juga dikunci di balik pagar teralis besi di tempat wudhu musholla itu. Warga yang melihat kejadian itu langsung menghentikan mantan anggota Kepolisian Sektor Pekalongan Barat itu.

Korban yang mengalami luka di leher dan lebam di tangannya itu akhirnya melaporkan kejadian ini kepada sang ibu, Markomah (54). Kejadian yang berlangsung Minggu (12/4) malam tadi itu akhirnya coba untuk diselesaikan keesokan harinya.

Senin, 13 April 2009, korban dan pelaku dikumpulkan di Kantor Kelurahan Medono, Pekalongan, Jawa Tengah, sekitar pukul 15.00 WIB. Kantor kelurahan pun sudah dipenuhi wartawan yang siap meliput kasus dugaan penganiayaan ini. 

Tiba-tiba, si pelaku mencak-mencak dan melarang wartawan televisi untuk mengambil gambar. Tidak hanya melarang, Tugimin juga mencoba mengambil dan merusak kamera milik dua wartawan televisi. Dia pun berteriak, "Saya laporkan kalian kepada polisi kalau kasus ini diberitakan," teriak Tugimin kepada salah seorang jurnalis.

Melihat kelakuan si pelaku yang tidak sadar akan aksinya, akhirnya korban pun melapor ke Kepolisian Resor Kota Pekalongan. Sekitar pukul 16.00 WIB, anggota polisi dari Polresta dan Polsek Pekalongan Barat tiba di kelurahan.

Pelaku yang melihat sekitar 10 anggota polisi itu langsung mencoba melarikan diri. Sempat terjadi aksi kejar-kejaran. Akhirnya, pelaku pun berhasil ditangkap.

"Tersangka akan kita periksa dan langsung dilakukan penahanan. Kasusnya 170 penganiayaan terhadap anak di bawah umur," ujar Kepala Polresta Pekalongan, Ajun Komisaris Besar Polisi, Arif Budiman.

Laporan: Atika Pujianto l ANTV-Pekalongan

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024