M Nuh: Pendidikan Karakter Lebih Penting dari Pendidikan Seks

Mendiknas M.Nuh
Sumber :
  • Beno Junianto (VIVAnews)

VIVAlife - Maraknya kasus pelecehan seksual mencuatkan wacana agar diberikan pendidikan seks kepada anak-anak sekolah. Agar anak-anak tersebut sedari dini sudah mengetahui dan mengerti seluk beluk mengenai seks, serta bisa melindungi diri sendiri.

Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya

Namun, Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, mengaku masih merasa tabu untuk membahas hal tersebut.

"Saya jujur untuk menyebut pendidikan seks itu agak tabu. Bisa kita katakan dengan kata yang lain, misalnya istilah pendidikan seks itu kita ganti dengan istilah pelajaran tentang sistem reproduksi," ujarnya saat ditemui oleh wartawan seusai inspeksi mendadak (sidak) pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMP di SMPN 241 Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Jakarta, hari ini, Senin, 5 Mei 2014.

Kutukan Sungkyunkwan Scandal: 5 Pemerannya Terjerat Kontroversi Bertubi-tubi!

Nuh menuturkan bahwa pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebenarnya sudah memikirkan untuk memasukkan pelajaran mengenai seks ke dalam kurikulum pendidikan nasional. Namun, menurutnya, daripada fokus kepada masalah pendidikan seks, pihaknya lebih mementingkan pendidikan mengenai pembentukan sikap atau karakter terhadap anak didik. 

"Kemendikbud tentu sudah memikirkan mengenai wacana penyertaan pendidikan seks ini ke dalam kurikulum. Tapi, menurut kami yang lebih esensial itu adalah pelajaran mengenai pembentukan sikap atau karakter," ujar Nuh.

Bulu Mata, Salah Satu Kunci Penampilan Kris Dayanti

Oleh karena itu, dituturkan oleh Nuh, pihak Kemendikbud merancang Kurikulum 2013, yang di dalam praktik pembelajarannya selalu disisipkan materi mengenai agama dan budi pekerti.

"Dalam Kurikulum 2013, setiap pelajaran selalu disangkutpautkan dengan pelajaran mengenai agama dan budi pekerti. Karena kita menyadari betul, urusan budi pekerti yang berkaitan dengan sikap ini menjadi tantangan berat kita di semua jenjang pendidikan," ujarnya.

Khusus mengenai pendidikan agama, Nuh menyampaikan bahwa porsi pembelajarannya di Kurikulum 2013 ditingkatkan dua kali lipat. "Bahkan, untuk pelajaran agama dan budi pekerti, kita naikkan jam pelajarannya, yang tadinya 2 jam, kita naikkan 4 jam," ucap Nuh. 

Dia berharap meningkatnya porsi pembelajaran agama dan budi pekerti di Kurikulum 2013 bisa menekan angka kekerasan yang dilakukan oleh anak-anak sekolah. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya