Proyek Bandara Ahmad Yani Mandek, Gubernur Pusing

Bandara Ahmad Yani, Semarang.
Sumber :
  • Antara/ R Rekotomo

VIVAnews – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kesal karena pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, belum menemui titik temu hingga saat ini, 30 Mei 2014.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Ganjar pun mendesak Kementerian Keuangan dan Angkasa Pura selaku pengelola bandara untuk bisa segera menyelesaikan groundbreaking yang terus tertunda.

“Kalau ada problem administrasi antara Kementerian Keuangan dan Angkasa Pura, ya segera dikebut penyelesaiannya,” kata Ganjar di Semarang.

Ganjar gerah dengan alotnya negosiasi di Kemenkeu. “Kok nggak jalan-jalan ini. Saya minta segera groundbreaking. Saya kemarin ngomong sama Menko Perekonomian, saya juga bicara dengan Menteri Perhubungan. Menurut saya ini sudah kelamaan. Telatnya sudah satu bulan lebih,” katanya jengkel.

Saat ini Bandara Ahmad Yani tidak mampu menampung pesawat dalam jumlah banyak. Apron atau tempat parkir pesawat di bandara itu sering ambles. Fasilitas lain pun tak memadai. Itu sebabnya perluasan dan pengembangan Bandara Ahmad Yani mendesak dilakukan.

Groundbreaking di bandara yang berada di tanah milik Kementerian Pertahanan itu sempat terganjal revisi Peraturan Pemerintah Nomor 6.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Urip Sihabudin sebelumnya mengatakan, dia tinggal menunggu surat terakhir dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara terkait perubahan nilai kompensasi, di mana perubahan PP Nomor 26 diganti menjadi PP Nomor 27/2014 tentang Kemudahan Penggunaan Aset Negara. PP ini telah ditandatangani Kemenkeu

Melalui Peraturan Menteri Nomor 96 tahun 2014,  aturan besaran kompensasi yang akan diberikan  Angkasa Pura kepada negara terkait pengembangan Bandara Ahmad Yani pun telah selesai.
“Mudah-mudahan  surat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara sudah bisa keluar, sehingga secepatnya bisa groundbreaking,” kata Urip.

Sementara itu General Affair and Communication Section Head PT Angkasa Pura I Anom Fitranggono mengatakan, sampai sekarang dia belum mendapat kejelasan tentang sejauh mana perkembangan pengembangan bandara akan dilakukan.

Menurut Anom, meski penyelesaian kompensasi di tingkat pusat selesai, tetapi PT Angkasa Pura pusat belum memberi perintah terkait groundbreaking. Padahal pihaknya telah menyiapkan infrastruktur dan sarana untuk groundbreaking.

Untuk pengembangan bandara, PT Angkasa Pura I telah mendapatkan dua investor yang rencananya akan mengerjakan satu paket pengerjaan. Investor itu adalah Hutama Karya dan  PT Widya Karya. “Paket I yaitu pembangunan akses jalan, parkir, gedung terminal, dan apron bandara,” ujar Anom.

Namun persoalan administrasi bandara yang terganjal di Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu membuat investor belum bisa memulai kerjanya. “Harapan kami agar dapat segera direalisasikan, karena kebutuhan masyarakat Semarang semakin banyak sedangkan kondisi bandara kian memprihatinkan,” kata Anom.

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024