Saksi: Iklan Pencalonan Anas Dibayar Nazaruddin

Anas Urbaningrum (kanan) dan Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • Flickr
VIVAnews -
Perasaan Shin Tae-yong Usai Timnas Indonesia U-23 Singkirkan Korea Selatan
Direktur PT Spekta Indonesia, M Ichsan Loulembah mengaku menjadi konsultan iklan politik Anas Urbaningrum saat mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Partai Demokrat tahun 2010 lalu.

Christian Bautista Bakal Tampil di Konser Westlife: The Hits Tour 2024

Hal itu diungkapkan Ichsan saat dihadirkan menjadi saksi untuk terdakwa Anas di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin 21 Juli 2014. "Saya dihubungi oleh Anas untuk bertemu. Itu 9 April 2010, makan malam di Ritz Carlton," kata Ichsan.
Diisukan Jadi Orang Ketiga, Salshabilla Adriani Ngaku Udah Ngobrol Sama Syifa Hadju-Rizky Nazar


Ichsan juga mengaku diperkenalkan oleh Anas kepada Muhammad Nazaruddin. Dia mengatakan Nazaruddin ikut terlibat sejak awal.

"Kenal Nazaruddin sejak proses pembuatan acara tersebut. Saya bertemu dengan Anas, terus Nazar datang bergabung. Anas yang
ngenalin
," ujar dia.


Pada pertemuan itu, Ichsan berpendapat bahwa Anas harus lebih sering muncul di media terkait pencalonannya itu. Hal tersebut sangat penting. Sebab, kata Ichsan, saingan Anas dalam kongres yakni Andi Mallarangeng sudah lebih gencar dalam hal iklan.


Anak buah Ichsan, Ratna Irsana yang juga dihadirkan dalam sidang tersebut memaparkan untuk meningkatkan popularitas Anas, pihaknya menggunakan dua taktik komunikasi, yaitu,
above the line
dan
below the line
. Dia menjelaskan,
below the line
adalah menjelaskan ke publik melalui media massa, namun tidak dengan membayar.


Sedangkan untuk strategi
above the line
, dia bekerja sama dengan pemilik konsultan iklan Fastcom milik Irfan Wahid atau yang dikenal dengan Ipang Wahid. "Kalau
above the line
, kami kerjasama dengan irfan untuk membuat iklan," kata Ratna.


Kata Ratna, pihaknya sebagian besar membuat iklan politik Anas dimuat di televisi, media cetak, jejaring sosial, radio, serta buku profil tentang Anas.


Saat ditanyakan mengenai pembayaran, Ratna Irsana mengakui pembayaran iklan politik Anas itu dilakukaan oleh Nazaruddin sebesar Rp3,2 miliar. Awalnya Ratna mematok harga Rp13 miliar untuk biaya tersebut. Tapi ditawar menjadi hanya Rp11 miliar.


Namun, menurut Ratna kesepakatan itu tidak berjalan sebagaimana mestinya dan akhirnya disepakati Anas melalui Nazaruddin hanya mampu membayar Rp3,2 miliar.


"Yang kami rencanakan tidak berjalan karena budgetnya
nggak
ada. Yang ada sekitar Rp3,2 miliar. Prosesnya berjalan yang Rp3 miliar saja. Yang bayar Nazar, dia sebagai timsesnya Anas," kata Ratna.


Ratna menambahkan pembayaran iklan politik Anas itu diambil secara tunai di kantor Nazaruddin di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan. Dia pun mengaku bertemu langsung dengan Nazaruddin di kantor itu. "Iya, ketemu Nazar, dengan ibu-ibu tapi saya lupa namanya," ucap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya